Minggu, 24 Agustus 2008

Faktor Mental Juara


Oleh Sipri Seko
ZETH Adoe tak habis pikir, mengapa dia selalu kandas di final. Dua tahun berturut-turut, AS Roma hanya bisa menjadi runner- up. Tahun 2006 kandas dari SSB Tunas Muda. Tahun lalu, mereka takluk dari Britama Kupang. Kalau tahun ini sang pelatih, Zeth Adoe, langsung menargetkan juara, apakah mereka layak?

Jangan cepat menjawab sebelum melihat skuad mereka dan calon lawannya. Mereka bergabung bersama Putra Napo, Platina Komputer dan Putra Samudera di Grup D. Grup maut! Tapi, Zeth Adoe dan Buce Lioe tak terlalu khawatir. Menggabungkan skuad utama Persab Belu dan Perserond Rote Ndao dalam tim AS Roma, Zeth begitu yakin kalau keinginannya untuk menjadi juara bukan sebuah sesumbar kosong.

Tapi untuk mencapainya, Zeth Adoe harus melewati hadangan Putra Napo. Tampil mengejutkan dan lolos hingga empat besar tahun lalu, Putra Napo kini mengincar prestasi yang lebih tinggi. Abubakar yang menjadi arsitek, tentu tak ingin mengecewakan Wakil Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin, yang melepas mereka dengan resmi di Mananga, Solor. Diperkuat beberapa pemain dari Tarakan, Kalimantan Timur, Putra Napo memiliki kekuatan dan kualitas yang harus diperhitungkan.

Bagaimana dengan kekuatan Platina Komputer? Helmon Liko dan Melkisedek Lado Madi sekarang tentu lagi berpikir keras bagaimana meramu skuad dalam timnya. Memiliki pemain- pemain berkualitas tinggi, Helmon dan Melkisedek dituntut untuk meramu mereka menjadi kekuatan yang bukan hanya berkualitas tapi juga kompak untuk meraih gelar.

Menggabungkan pemain PS Kota Kupang (PSKK) dan PSN Ngada, Platina Komputer memang patut diunggulkan. Siapa tidak kenal Frans Saboen, Hendro Toda, John Liko, Leandro, Hery Nuwa, Atus Kapitang, Ardy Valendra, Zola, Ardy Ora, Pinto Abrao, Thomas Gotha dan Justinus Jabur? Mereka adalah pemain-pemain terbaik di posisi masing-masing.

Satu tim lainnya yang bergabung di Grup D ini adalah Putra Samudera (Pusam). Tidak seperti AS Roma, Putra Napo dan Platina Komputer yang menargetkan juara, Pusam memilih tampil sebagai underdog. Namun, lolos lewat jalur play-off, anak-anak asuhan Ako Dethan ini tak boleh dipandang remeh. Lihat saja ketika strikernya Agoes Jose mencetak empat gol untuk mempermalukan Primus Sivelmus dan Castelo Branco yang memperkuat Kelimutu FC saat play-off. Artinya, ketika Pusam tahu calon lawannya lebih diunggulkan, pemainnya tidak akan mau melihat gawangnya dibobol.

Kalau demikian, nampaknya susah untuk menentukan dua tim yang akan lolos dari Grup D. AS Roma, Putra Napo dan Platina Komputer akan mengandalkan kualitas lebih pemainnya untuk merebut kemenangan. Biasanya, kalau ini yang terjadi, faktor mental juara akan sangat menentukan. Siapa yang siap, dia yang menang. Tapi, ketika ketiganya tidak menghiraukan dan menganggap remeh keberadaan Pusam, maka Ako Dethan, akan 'permisi' kepada mereka untuk lolos ke putaran kedua. (**)

SYALOM