Sabtu, 04 Desember 2010

Siapkan Diri Hadapi Divisi III

TIGA kali sudah kompetisi sepakbola Piala Gubernur NTT digelar. Tahun 2008, Persap Alor keluar sebagai juara. Kalau tahun lalu Perseftim Flores Timur menjadi yang terbaik, tahun ini sang raksasa sepakbola NTT, PS Ngada (PSN) adalah sang juara.

Kompetisi ini digelar sebagai ajang seleksi bagi klub-klub untuk mewakili NTT di kualifikasi Divisi III Liga Indonesia. Kalau sebelumnya Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) memberi jatah tiga klub bagi Indonesia, tahun ini dinaikkan menjadi empat. Itu artinya, peringkat pertama hingga keempat berhak mewakili NTT di Divisi III.

Hanya tim terbaik yang mengikuti Divisi III. Mereka harus melewati babak penyisihan yang ketat sehingga peringkat pertama, kedua, ketiga dan keempat yang diraihnya merupakan sebuah prestasi. Namun, harapan untuk mendapatkan tim berkualitas di tahun ini nampaknya masih jauh dari harapan. Bagaimana tidak, dari 21 kabupaten/kota di NTT, hanya lima tim yang berpartisipasi di Piala Gubernur 2010. Satu tim, Persena Nagekeo, sesuai informasi yang dihimpun harian ini, semua pemainnya adalah anak-anak Kota Kupang yang tersisih saat seleksi di tim PS Kota Kupang.

Itu artinya, hanya empat klub yang mengikuti kompetisi ini, karena Nagekeo tidak mengirim tim. Kalaupun Nagekeo mengirimkan tim, sesuai penjelasan dari Sekretaris Umum Pengprop PSSI NTT, Drs. Lambert Tukan, M.M, saat Raparda PSSI di Aula Dinas Kesehatan Propinsi NTT, mereka tidak bisa bermain di Divisi III karena belum terdaftar sebagai klub resmi di PSSI. Apakah Persena Nagekeo adalah klub ilegal yang mengikuti kompetisi resmi di bawah PSSI ini?

Mendaftar saja untuk ikut Piala Gubernur, PSN, PSKK, Perss SoE, Perse Ende sudah pasti lolos ke Divisi III. Kalau Piala Gubernur ukuran adalah lolos ke Divisi III, maka PSN, PSKK, Perss dan Perse sudah mencatat prestasi besar. Namun kalau ukurannya adalah prestasi, pertanyaan lanjutannya adalah apakah PSN layak juara dan PSKK pantas menjadi runner-up? Semua orang mengakui PSN dan PSKK adalah raksasa sepakbola di NTT. Namun meraih gelar tanpa lewat kompetisi yang ketat, belum bisa dijadikan acuan kualitas.

Kita tidak bisa mengalahkan siapa-siapa. Bukan tanggungjawab PSN dan PSKK ketika tim lain tidak mau mengikuti kompetisi. Klub lain juga tidak bisa meragukan gelar mereka karena itu diraih melalui kompetisi yang resmi. Kita juga tidak bisa mempersalahkan Pemprop NTT sebagai pemilik anggaran dan Pengprop PSSI NTT yang terkesan hanya mau menghabiskan anggaran dan menjalankan program yang sudah direncanakan.

Pekerjaan penting yang harus dilakukan sekarang adalah mempersiapkan diri lebih matang menghadapi kualifikasi Divisi III tahun depan. Empat klub mewakili NTT membuat peluang Kota Kupang untuk menjadi tuan rumah sangat besar. Untuk itu, mumpung saat ini masih dalam tahap pembahasan anggaran di DPRD, para pengurus bola dan KONI Ngada, Kota Kupang, TTS dan Ende sudah harus memasukannya dalam anggaran di APBD.

Saran ini diberikan kalau kita memang menginginkan sepakbola NTT berprestasi di tingkat nasional. Kendala dana menjadi persoalan klasik dalam pembinaan sepakbola di NTT. Lihat saja Persap Alor atau PSN yang hampir masuk Divisi I, namun akhirnya terdegradasi hanya karena tidak ikut lanjutan kualifikasi akibat ketiadaan dana.

Yang menjadi persoalan adalah kita di NTT ini antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pelaku bola belum sepaham tentang sepakbola industri, sepakbola modern ataupun sepakbola bisnis. Kita baru sebatas tahu bahwa sepakbola adalah permainan rakyat yang sering menimbulkan kericuhan akibat kualitas wasit yang rendah, misalnya. Kita belum tahu kalau sepakbola itu bisa jadi sumber pendapatan, lapangan kerja baru, arena sosialisasi diri, promosi maupun pertaruhan gengsi daerah.

Kalau ini dipahami dengan benar, dana seharusnya bukan sebuah kendala. Lihat saja daerah lain yang dalam satu kabupaten/kota ada lebih dari satu tim yang bermain di Liga Super Indonesia, Divisi Utama maupun Divisi I. Padahal, mereka berkompetisi lewat anggaran dari APBD. Di sana, pemahamanannya adalah, anggaran dari APBD untuk sepakbola adalah investasi sebagai salah satu sumber PAD, bukan sumbangan cuma-cuma. Mereka tahu bahwa anggaran Rp 20 miliar misalnya untuk satu musim kompetisi imbal baliknya akan lebih dari itu.

Bagaimana itu bisa terjadi di NTT? Tugas kita bersama. Tugas para pengurus bola untuk meyakinkan pemegang kebijakan bahwa berinvestasi untuk pembangunan kemasyarakatan juga bisa lewat olahraga. Perangkat aturannya jelas, yakni UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) yang salah satu ayatnya menekankan tentang kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk olahraga. Apakah NTT sudah melakukannya? **

Senin, 12 April 2010

50 Hal Menarik tentang Messi (5-Habis)

SEBENARNYA membicarakan hal-hal menarik dari Lionel Messi tak cukup dengan 50 item. Dia memiliki sejuta kisah dan akan terus berkisah lewat penampilan dan prestasinya.

Berikut 10 item terakhir tentang hal menarik yang dihimpun Kompas.com.

41. Selain mendapat julukan "Kutu Atom", Messi juga dijuluki "Maradonita" karena dianggap penerus sang legenda Maradona. Namun, media-media Spanyol sering menjulukinya "Messidona".

42. Di Argentina, Messi sekarang menjadi idola terbesar. Fans selalu berusaha dekat dengannya. Dia ingat sebuah kejadian, "Anekdot yang terlucu adalah apa yang terjadi ketika aku di Venezuela. Saat meninggalkan lapangan, tiba-tiba seorang gadis rela terjun dari tribune yang tingginya 5 meter hanya untuk bisa mencium diriku. Aku sudah mencegahnya, 'Jangan lakukan itu, bisa berbahaya.' Tapi, dia nekat melompat dan aku mendapat sebuah ciuman."

43. Pada masa remajanya di Barcelona, Messi berkawan dekat dengan kapten Arsenal, Cesc Fabregas. Keduanya sering menghabiskan waktu bersama bermain game Pro Evolution Soccer di PlayStation. Messi termasuk terpukul saat Fabregas dijual ke Arsenal.

44. Musik favorit Messi adalah samba dan cumbi.

45. Messi tak pernah menyaksikan highlight sepak bola di televisi yang menampilkan dirinya.

46. Messi dan pacarnya, Antonella Roccuzzo, berencana menikah pada akhir 2010. Pacarnya juga berasal dari kampung Messi, Rosario.

47. Messi ditunjuk sebagai duta Unicef pada 11 Maret 2010.

48. Messi memiliki dua saudara sepupu yang juga bermain bola. Mereka adalah Maxi Biancucchi dan Emanuel Biancucci. Maxi bermain di klub Meksiko, Cruz Azul, sedangkan Emanuel memperkuat klub Jerman, TSV 1860 Muenchen.

49. Gambar Messi sekarang menjadi cover game Pro Evo. Dia juga membintangi video untuk mempromosikan game tersebut.

50. Paling gres dan berkesan, tentu empat golnya yang membawa Barcelona menang 4-1 atas Arsenal pada leg kedua perempat final, Selasa atau Rabu (7/4/2010) WIB. Empat gol itu tentu akan dikenang sepanjang masa. Apalagi, dia mencetaknya dengan cara luar biasa. (habis)

50 Hal Menarik tentang Messi (4)

LIONEL Messi kembali membuat berita besar. Dalam partai derbi "El Classico" di kandang Real Madrid, dia mencetak satu gol dan membawa timnya menang 2-0, sekaligus menduduki puncak klasemen Divisi Primera La Liga. Berikut lanjutan hal-hal menarik soal Messi.

31. Barcelona melarang Messi membela Timnas Argentina di Olimpiade 2008 Beijing. Tapi, setelah dilakukan negosiasi antara Timnas Argentina dan pelatih Pep Guardiola, dia akhirnya diizinkan tampil di Olimpiade.

32. Messi bersinar di Olimpiade Beijing. Dia mencetak dua gol dalam perjalanan Argentina ke final untuk bertemu Nigeria. Di final, dia membuat assist untuk Angel Di Maria dan itu satu-satunya gol yang membawa Argentina meraih medali emas.

33. Pada awal musim 2008-09, Messi mendapat nomor 10 di Barcelona, menggantikan kostum Ronaldinho yang dijual ke AC Milan. Dengan nomor itu, dia seolah terbaptis sebagai bintang utama dan target man klub.

34. Pada Desember 2008, dia berada di urutan kedua dalam pemilihan Pemain Terbaik Dunia versi FIFA, kalah dari Cristiano Ronaldo.

35. Messi makin menunjukkan ketajamannya. Dia mencetak 38 gol untuk Barcelona di semua kompetisi musim 20008-09. Dua golnya dia cetak saat Barcelona bertandang ke kandang Real Madrid dan menang 6-2. Itu kekalahan paling besar Madrid di kandang sendiri sejak 1930.

36. Messi berperan besar membawa Barcelona meraih treble winners, menjuarai Copa del Rey, Divisi Primera, dan Liga Champions. Barcelona menjadi klub Spanyol pertama yang meraih treble winners.

37. Di Liga Champions, Messi mengumpulkan 9 gol. Dia menjadi top skorer turnamen itu. Dia juga pemain termuda yang menjadi top skor Liga Champions.

38. Dia mengakhiri tahun 2009 dengan dua penghargaan individu paling bergengsi. Selain meraih gelar Pemain Terbaik Eropa, dia juga meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA.

39. Tahun 2009 juga menandai bertumpuknya gelar yang pernah diraih Messi. Selain gelar pribadi, dia juga sukses membawa Barcelona meraih banyak gelar. Messi ikut membawa Barcelona juara Divisi Primera La Liga (2004-05, 2005-06, 2008-09), Liga Champions (2006, 2009), Copa del Rey (2009), Piala Super Spanyol (2005, 2006, 2009), Piala Super Eropa (2009), dan FIFA Club World Cup (2009).

40. Messi mendapat julukan baru, "La Pulga Atomica" atau "Kutu Atom." (bersambung)

50 Hal Menarik tentang Messi (3)

GOL dan gol terus menghiasi kehebatan Lionel Messi. Dia menjadi faktor penting sukses Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. Setelah 20 hal menarik tentang Messi, yang diturunkan dalam dua periode, berikut 10 hal menarik lain darinya.

21. Messi menjadi pemain termuda yang mencetak gol pada partai derbi "El Classico" antara Barcelona dan Real Madrid, Maret 2007. Dia mencetak hat-trick dan menyamakan kedudukan 3-3. Saat itu Barcelona bermain 10 orang. Salah satu gol dia cetak pada injury time.

22. Itu merupakan hat-trick pertama di "El Classico" sejak Ivan Zamorano membuat hal itu untuk Real Madrid pada musim 1994-1995.

23. Messi bermain luar biasa saat Barcelona melawan Getafe pada April 2007. Gayanya mirip Diego Maradona saat mencetak gol kedua di Piala Dunia 1986 lawan Inggris. Dari tengah, dia melewati beberapa lawan yang mengadang, kemudian membobol gawang Getafe. Messi pun semakin dijuluki sebagai "Maradona Baru".

24. Pada temu pers setelah pertandingan itu, rekan seklubnya, Deco, memuji, "Gol Messi adalah gol terbaik yang pernah kusaksikan."

25. Pada akhir musim 2006-2007, Messi membela Argentina tampil di Copa America untuk pertama kalinya.

26. Messi menjadi salah satu bintang Argentina pada turnamen itu. Dia mencetak dua gol dan membuat beberapa assist hingga Argentina lolos mudah ke final. Sayangnya, di partai final mereka kalah 0-3 dari Brasil.

27. Meski Argentina gagal, Messi dipilih sebagai Pemain Muda Terbaik di Copa America.

28. Selama Copa America, Messi satu kamar dengan Carlos Tevez. Dikabarkan, keduanya memutar musik keras-keras di kamar itu nyaris seperti diskotik.

29. Messi terus menjadi bintang di Barcelona pada musim 2007-2008. Dia bermain pada pertandingannya yang ke-100 saat melawan Valencia, Februari 2008. Saat itu umurnya baru 20 tahun.

30. Pada bulan Maret 2008 dia kembali didera cedera dan harus istirahat enam pekan. Ini kali keempat dalam tiga musim terakhir dia mengalami cedera otot robek. (bersambung)

Jumat, 09 April 2010

50 Hal Menarik tentang Messi (2)

MEMANG banyak hal menarik yang ada dalam diri Lionel Messi, bahkan mungkin sulit dihitung. Berikut sebagian dari kisah dan hal menarik darinya. Setelah kemarin sudah disebutkan 10 hal, kini 10 hal berikutnya.

11. Kontribusi besar pertama Lionel Messi kepada Argentina dia berikan tahun 2005. Dia membawa negerinya juara Piala Dunia Yunior di Belanda. Messi meraih bola emas dan sepatu emas karena menjadi pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak turnamen tersebut.

12. Dia menjalani debut penuh bersama timnas Argentina saat melawan Hongaria, 17 Agustus 2005. Namun, pertandingan ini tak terlalu berkesan baginya sebab dia tampil sebagai pengganti pada menit ke-63. Baru tampil dua menit, dia terkena kartu merah. Dia dianggap wasit Markus Merk telah menyikut Vilmos Vanczak.

13. Sebelum penampilan keduanya bersama Argentina melawan Paraguay, dia mengatakan, "Inilah debut kedua buatku. Yang pertama terlalu singkat."

14. Gagal menyelesaikan musim kompetisi 2005-2006 karena cedera, Messi diragukan masuk skuad timnas Argentina di Piala Dunia 2006. Namun, dia akhirnya dipanggil, tetapi tak terlalu banyak bermain.

15. Pada pertandingan pertama Argentina di Piala Dunia 2006 melawan Pantai Gading, Messi jadi pemain cadangan. Dia baru diturunkan pada pertandingan melawan Serbia-Montenegro pada menit ke-74, menggantikan Maxi Rodriguez. Dia pun menjadi pemain Argentina termuda yang tampil di Piala Dunia dengan umur 18 tahun dan 357 hari.

16. Dia tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Messi mencetak gol terakhir dari kemenangan Argentina 6-0. Dia pun menjadi pemain termuda Argentina pertama yang mencetak gol di Piala Dunia.

17. Gol itu juga menjadikannya sebagai pemain termuda keenam di dunia yang mampu mencetak gol di pentas terakbar tersebut.

18. Impiannya untuk membawa Argentina menjuarai Piala Dunia gagal. Argentina kalah dari tuan rumah Jerman di babak perempat final. Messi tak dimainkan pada pertandingan itu.

19. Pada musim berikutnya, 2006-2007, Messi benar-benar sudah sebagai pemain hebat. Dia mulai menjadi pemain utama Barcelona. Dia mencetak 14 gol dari 26 penampilan.

20. Pertandingan paling berkesan buatnya pada musim itu terjadi pada Maret 2006. Setelah sembuh dari cedera yang membuatnya absen tiga bulan, dia kembali tampil dan langsung mencetak hattrick. Barcelona yang hanya bermain 10 orang pun mampu bermain imbang 3-3 melawan Real Madrid di derbi "El Classico". Inilah awal pengakuan publik bahwa seorang Messi memiliki pengaruh besar dalam permainan timnya. (Bersambung)

50 Hal Menarik tentang Messi (1)

LIONEL Messi semakin paten sebagai bintang dunia. Bahkan, para bintang pun tak segan memuji kehebatan. Segala tentang dirinya pun menjadi menarik.

Setidaknya ada 50 hal menarik tentang Messi. Mulai hari ini kami akan menurunkan secara serial hal-hal itu.

1. Messi lahir di Rosario, Argentina, 24 Juni 1987.

2. Rosario juga tempat lahirnya pejuang revolusi Amerika Selatan, Che Guevara.

3. Dia sekarang mencapai tinggi tubuh 170 cm. Namun, dia sangat pendek dan mungil saat masih kecil. Dia menderita kelainan pertumbuhan sehingga harus mendapat suntikan hormon pertumbuhan.

4. Jika dia tak mendapat hormon pertumbuhan, tingginya sekarang paling hanya 140 cm.

5. Messi didiagnosis mengalami kelainan pertumbuhan saat masih berumur 11 tahun. Saat itu dia masuk klub Newell's Old Boys. Dia kemudian bergabung dengan klub raksasa Argentina, River Plate. Namun, River Plate keberatan membayarnya 900 dollar (sekitar Rp 8,1 juta) per bulan.

6. Barcelona yang melihat bakatnya langsung merekrutnya. Direktur Barca saat itu, Carles Rexach, bahkan siap membiayai pengobatan Messi atas kelainan pertumbuhan asal dia dan keluarganya pindah ke Barcelona. Kedua belah pihak setuju, Messi pun pindah ke Barcelona.

7. Messi membuat debut di Divisi Primera saat umurnya masih 17 tahun dan 144 hari pada 16 Oktober 2004 melawan Espanyol.

8. Enam bulan kemudian, tepatnya 1 Mei 2005, dia menjadi pemain termuda Barcelona yang mencetak gol di Divisi Primera ketika klub itu mengalahkan Albacete. Umur Messi saat itu 17 tahun, 10 bulan, dan 7 hari. Namun, rekor itu kemudian dipecahkan oleh Bojan Krkic setelah mendapat assist dari Messi.

9. Meski masih muda, pengaruh Messi langsung terasa. Barcelona pun menawarkan kontrak baru pada September 2005. Dia pun diikat Barcelona sampai 2014.

10. Pada musim 2005-2006, Messi mencetak enam gol dalam 17 penampilan Divisi Primera La Liga. Namun, aksinya terhenti karena cedera otot di paha kanannya saat melawan Chelsea di Liga Champions, Maret 2006. Dia pun tak lagi main sampai musim kompetisi berakhir. (Bersambung)

Sabtu, 23 Januari 2010

Bersumpah Setia di Puncak Bukit Peke

UIS Neno ma Uis Pah. Muit sam Babnain Mollo Miomafo pah manifu Lema a’fa manamas. Anmui fatu kanaf, oekanaf, haukanaf, ma afu. Napoetan Lomit neo ale atoni le ankius ma anen. Nako manas anpe hit bab fin nem ma anhunun. Ue, ae, uhue, Na’ko Buraen sin Lospalos. Usi Liurai, Sonbai, Ifo Bere, Fahik Bere, Onane Tsu Kune, Naike Kune, Jabi Uf, Besi Uf

(Dewa langit dan dewi bumi suku Mollo Miomafo tercinta. Pemberi kesuburan dan pencipta segala sesuatu. Dewa yang membangkitkan roh dan daging bagi mereka yang melihat dan mendengar. Mencipta beribu-ribu suku bangsa Timor yang terbentang dari Buraen, ujung barat Timor, sampai Lospalos, ujung timur pulau Timor, lengkap dengan hutan, gunung, batu, air, dan sungai. Semuanya sebagai pelengkap kesejahteraan. Kami mengajak datang ke tempat ini dan saksikan janji setia kami: anak-cucu suku Mollo Miomafo).

Kalimat pembuka sumpah adat itu mengawali seluruh rangkaian ritus kelestarian hutan, gunung, sungai, dan batu di kalangan suku Mollo, di Desa Tune, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), pertengahan Junilalu. Suku Mollo berdiam di tujuh kecamatan di TTS.

Ada tiga tingkat altar batu di bukit itu, pertama, Amnesat atau pelataran umum. Kedua, di tengah amnesat dibangun pelataran khusus yang disebut Bale Paot atau tempat penantian berukuran 7 x 7 meter persegi dengan ketinggian satu meter dari pelataran umum. Ketiga, altar di atas Bale Paot digunakan untuk upacara Fai Eno atau buka pintu oleh tujuh tetua adat dalam rangka mengundang kehadiran nenek moyang.

Tujuh tetua adat ini mewakili tujuh suku di Mollo, yang disebut "anatobe". Mereka mengenakan pakaian adat khas Timor: sarung, kain ikat kepala, gelang tangan atau kaki, manik-manik, dan kalung yang terbuat dari tembaga.

Di atas Bale Paot ini diletakkan sesajian, uang logam, dan hewan korban. Altar ini hanya diisi para tetua adat dan para undangan khusus (oleh Anatobe setelah ia mendapat bisikan dari nenek moyang).

Rakyat menunggu di pelataran umum. Di sini kaum ibu, anak, orangtua, dan mereka yang sakit hadir menunggu proses pemberian sesajian dan doa adat kepada nenek moyang. Makan bersama diselenggarakan di tempat ini pula.

Baca sumpah
Para tetua adat kemudian berdoa meminta para nenek moyang hadir 
mendengarkan keluh kesah, sekaligus sumpah setia anak cucu suku Mollo.

Dalam kesempatan itu, teks sumpah adat yang dibacakan Deci Ola’a Nifu, perempuan keturunan raja Mollo, kemudian diikuti para hadirin. Inti sumpah adalah kesetiaan warga Mollo, termasuk hewan dan ternak, ntuk melestarikan lingkungan sekitar. Gunung-gunung batu yang selama ini dikelola menjadi marmer oleh para pengusaha akan dilindungi karena dipercaya sebagai tulang rusuk nenek moyang. Kehancuran hutan dan gunung batu adalah kehancuran masa depan anak cucu Mollo.

Seusai membacakan teks, semua peserta diajak merenungi apa yang telah diucapkan dan meminta kekuatan nenek moyang untuk membantu merealisasikan sumpah tersebut. Setelah merenung lima menit, upacara dilanjutkan dengan lagu Tanah Mollo, yang menggambarkan kehancuran hutan, batu, gunung dan sungai oleh tangan-tangan jahil. Tanggung jawab dari keadaan itu ada pada seluruh generasi Mollo.

Penjaga batu dan hutan desa Tenu, Yar Oematan, menjelaskan, biasanya sumpah adat ditandai dengan pemotongan hewan kurban di puncak bukit itu berupa babi atau ayam. Darah hewan kurban diteteskan pada tiang-tiang batu, pohon, hutan, dan sungai yang berada di lereng Bukit Peke seusai ikrar sumpah adat.

Namun, tahun ini masyarakat Desa Tenu kesulitan mendapatkan hewan kurban sehingga upacara hanya diselenggarakan dengan doa dan sumpah adat.

Setelah mengikrarkan sumpah setia, peserta naik ke pelataran kedua, tempat kuburan nenek moyang dengan ketinggian sekitar 10 meter dari pelataran umum. Sayangnya, tidak satu pun dari para tetua adat itu tahu siapa yang dikuburkan di tempat tersebut, termasuk pemilik utama bukit, gunung, hutan, dan sungai, yakni suku Oematan. Di lokasi itu hanya ada tumpukan batu tua yang menyerupai kuburan dan sudah ditumbuhi lumut.

Rombongan kemudian mendaki, menuju pelataran ketiga sekitar 10 meter dari kuburan nenek moyang. Di sini terdapat satu batu yang disebut Fatu Sobe atau batu topi. Tempat ini diyakini sebagai tempat terkudus, hanya diinjak para tetua adat yang meminta kekuatan atau perlindungan.

Anak sungai
Di puncak itu bisa disaksikan salah satu anak Sungai Benanain mengalir dari kaki Bukit Peke. Sungai tersebut sering membawa bencana bagi masyarakat TTS, Belu, dan TTU. Luapan Benanain sering dikaitkan dengan kemarahan nenek moyang akibat perusakan lingkungan sekitar.

Ada empat tamaf atau nenek moyang suku Mollo yang mereka yakini. Mereka adalah Limbau Olanone (penjaga Gunung Mutis), Anin Anone Banu (penjaga lembah dan lereng gunung), Lim Klay Noni (penjaga sungai dan lembah), dan Neo Naek (panglima besar yang mengamankan seluruh areal). Siapa yang merusak lingkungan sekitar diyakini akan mendapat hukuman.

Dalam rangka memperkuat peran nenek moyang tersebut, setiap tanggal 15 Juni diselenggarakan sumpah setia di Bukit Peke. Sumpah tersebut dipimpin Yusuf Lim selaku ketua adat. Masing-masing suku atau marga punya peran tersendiri dalam proses sumpah adat itu.

Upacara tahun ini diikuti sekitar 300 orang. Mereka berjalan kaki dari kediaman ketua adat Yusuf Lim sejauh 5 kilometer menuju puncak Bukit Peke. Seluruh peserta sumpah menelusuri lorong setapak melewati hutan dan sungai sampai ke puncak Bukit Peke.

Sebelum mendaki bukit, di kaki bukit itu 10 perempuan tua memukul gong sambil bernyanyi, sedangkan kaum pria mengucapkan mantera-mantera adat. Ketua adat sambil berlindung di bawah salah satu pohon jati berusia ratusan tahun kemudian memintakan izin kepada nenek moyang penjaga bukit bahwa anak cucu ingin bertemu. Setelah itu peserta mendaki bukit. Itulah ritual tujuh suku di NTT.


Sumber: Kompas
Penulis: Kornelis Kewa Ama



Senin, 11 Januari 2010

Mengenai Keterlambatan Penetapan APBD

HARIAN ini, sejak awal pekan ini, terus memberitakan tentang molornya penetapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD). Ada banyak alasan yang mengemuka, mulai dari keterlambatan penetapan alat kelengkapan dewan hingga molornya penyusunan program kerja dari eksekutif.

Menurut pengamat ilmu pemerintahan, David Pandie, APBD merupakan agenda operasional pemerintah. Di situ termuat prioritas-prioritas pembangunan, terutama prioritas kebijakan dan target yang akan dicapai sesuai resources (sumber saya-sumber daya). Persoalan dalam APBD adalah siklus, mulai dari perencanaan, pembahasan, perubahan, pengesahan sampai pelaksanaan anggaran dan perubahan anggaran. Dengan demikian, dibutuhkan manajemen koordinasi yang baik.

Selama ini, eksektif (gubernur/bupati/walikota dan SKPD- nya) selalu menjadi sasaran kritik terkait penyusunan, pembahasan, penetapan dan pelaksanaan. Kalau terlambat ditetapkan atau molor, selalu saja eksekutif yang disalahkan. Apakah benar demikian? Padahal sesuai undang-undang tentang otonomi daerah, pemerintah terdiri dari eksekutif dan legislatif (DPR/DPRD). Itu artinya, kalau siklus APBD bermasalah, maka lembaga legislatif juga harus dimintai pertanggungjawabannya.

Keterlambatan penetapan APBD jelas menimbulkan banyak efek. Efek positif dan negatif yang timbul akan langsung berpengaruh pada hasil pembangunan atau pengelolaan APBD. Keterlambatan penetapan APBD juga akan berdampak pada tertundanya penyaluran dana perimbangan, yakni dana alokasi umum (DAU) sebesar 25 persen. Disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 46/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah, paling lambat tanggal 31 Januari, APBD sudah harus ditetapkan baru DAU bisa dicairkan.

Salah satunya adalah tidak memanfaatkan dengan tuntas anggaran yang sudah dituangkan dalam APBD. Akibat ikutannya adalah terjadinya Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran). Anggaran yang diplot untuk pembiayaan pembangunan harus dikembalikan kepada negara. Padahal, sistem pengelolaan anggaran yang diterapkan saat ini adalah berbasis kinerja. Artinya, kalau sebuah SKPD tidak mampu menggunakan semua anggarannya, berarti kinerjanya lemah.

Tapi kinerja SKPD tidak seratus persen dilihat dari Silpa. Bagaimana mereka mau maksimal kalau APBD saja baru ditetapkan di pertengahan tahun? Padahal, sudah ada regulasi yang mengatur bahwa penetapan APBD paling lambat pada tanggal 31 Desember di tahun anggaran sebelumnya. Ini maksudnya adalah, setelah penyerahan DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) dari pemerintah pusat daerah sudah siap menyelenggarakan pembangunan karena APBD sudah ditetapkan.

Untuk tahun 2010, NTT mendapat DIPA dari pemerintah pusat sebesar Rp 6,4 triliun. DIPA itu akan diserahkan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya kepada para bupati se-NTT, Kamis (7/12/2009). Ini berarti sejak saat ini, proses pembangunan di NTT sudah bisa dilaksanakan karena anggarannya sudah ada.

Membahas tentang siklus APBD di NTT baik propinsi maupun kabupaten/kota memang menggelikan. Di saat ada kampanye tentang percepatan proses pembangunan, namun secara tidak langsung sudah ada upaya untuk menghambat. Bagaimana aparatur atau pelaksana lapangan bisa bekerja dengan maksimal kalau proses tender proyek saja baru dimulai pertengahan tahun. 

Benar juga kritikan dari para pengamat bahwa komunikasi aparatur pemerintah baik eksekutif maupun legislatif di NTT belum ada. Semua masih mempertahankan egonya. Padahal, SKPD dengan pengalaman yang dimilikinya saban tahun selalu menyusun program sehingga seharusnya tidak ada masalah dalam perencanaan dan pembahasan. Selain itu, proses perencanaan pembangunan mulai dari musyawarah tingkat desa/kelurahan hingga propinsi sudah menetapkan prioritas pembangunan. Artinya, rutinitas siklus APBD ini seharusnya bukan menjadi alasan terlambatnya penetapan karena sudah berulangkali dilaksanakan.

Komunikasi antara eksekutif dan legislatif harus dibenahi. Dengan bertamengkan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat seharusnya proses atau siklus APBD tidak terhambat. Beda kepentingan pun harus dihentikan. Dengan hak anggaran yang dimilikinya, legislatif juga paham bahwa lebih cepat APBD ditetapkan, akan sangat berguna untuk rakyat yang diwakilinya.

Kita semua tentu ingin dana yang diperuntukan untuk rakyat habis terpakai. Rakyat harus menikmati proses pembangunan. Untuk itu proses pembangunan yang diawali dari penetapan APBD harus diselesaikan tepat waktu. Dari sini barulah kinerja aparatur pemerintah bisa dinilai. Apa susahnya merencanakan dan membahas RAPBD sehingga harus berlarut-larut? *

SYALOM