Jumat, 01 Februari 2008

Dibuka Lebu Raya

SESUAI jadwal, turnamen futsal antar klub sek-Kota Kupang, Suzuki Flexi Platina Dispora Cup 2008, hari ini Sabtu (2/2/2008) akan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Usai pembukaan yang digelar di GOR Flobamora Oepoi Kupang, pukul 14.30 Wita tersebut, langsung dilanjutkan dengan pertandingan. Demikian penjelasan panitia pelaksana dari Mitra Sportindo Event Organizer, Abdul Muis dan Rury Amallo di Kupang, Jumat (1/2/2008).
"Terkait acara pembukaan ini, kami dari panitia tidak mengirim undangan tertulis kepada peserta karena saat pertemuan teknik semua sudah mengetahuinya. Untuk itu, kami harapkan semua bisa hadir lengkap dengan seragamnya, karena usai pembukaan langsung dilanjutkan dengan pertandingan. Tim yang tidak hadir sampai batas waktu yang sudah disepakati, kami anggap mengundurkan diri," tegas Abdul Muis.
Menurut Abdul Muis dan Amallo, acara pembukaan akan diramaikan dengan cheer leaders dari SMKN 1 Kupang dan pertandingan eksebisi antara tim SSB Centro Treinamento Futebol Juvenil Timor Leste melawan Platina A. Selain itu juga akan ada pertandingan eksebisi putri.
"Akan ada banyak hadiah door prize dari sponsor kami, yakni Suzuki, Flexi, Platina dan Dispora berupa helm, jaket, payung, hand phone flexi, flash disk, MP4 dan lainnya. Acara ini akan diikuti 119 klub sehingga akan sangat meriah," jelas Rury Amallo.
Secara terpisah, Pimpinan Platina Komputer, Melkisedek Lado Madi, Pimpinan Suzuki Kupang, Fredy Prijatna, Manejer Pemasaran PT Telkom Kupang, Tavip Jaya dan Kadisipora NTT, Drs. Muhammad Wongso, mengatakan saludnya atas antusiasme generasi muda Kota Kupang untuk ambil bagian dalam event ini. Futsal, kata mereka, ternyata menarik minat dan sangat digemari. Untuk itu, mereka bertekad untuk mensponsori event-event futsal berikutnya, kalau penyelenggaraan kali ini berakhir dengan sukses.

SSB Timor Leste lawan PSKK

TIM Sekolah Sepakbola (SSB) Centro Treinamento Futebol Juvenil dari Dilli-Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) akan melakukan pertandingan persahabatan melawan tim PS Kota Kupang (PSKK). Pertandingan yang akan digelar di lapangan Polda NTT, Minggu (2/2/2008) itu terdiri dari kelompok umur 12 dan 16 tahun.
Kontingen Timor Leste yang dipimpin Joao Pareira Da Silva diterima secara resmi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) NTT, Drs. Muhammad Wongso yang diwakili Kasubdin Bina Olahraga, Drs. Herman Sagabara di ruang kerjanya, Jumat (1/2/2008). Menurut Herman, sesuai surat yang masuk ke Dispora NTT, seharusnya pertandingan persahabatan tersebut sudah digelar sejak Desember 2007 lalu. Namun, kata Herman, akibat berbagai kesibukan tim yang mendapat sponsor dari Korea Selatan (Korsel) itu, saat ini baru bisa datang ke Kupang.
"Kami berterima kasih kepada tim dari Timor Leste ini yang mau datang ke Kupang untuk pertandingan persahabatan. Kami mau minta maaf, karena seharusnya pertandingan ini digelar di Stadion Oepoi Kupang, namun karena masih dalam tahap pengerjaan lintasan yang belum selesai sejak tahun 2007 lalu, maka pertandingan ini akan digelar di Polda. Kami harapkan timd ari Timor Leste bisa memahami ini, karena kondisi Stadion Oepoi memang tidak bisa digunakan," jelas Sagabara.
Joao Pareira didampingi pelatihnya, Gaspar Pinto, yang ditemui di sela-sela latihan di lapangan Polda NTT, Jumat petang mengatakan bahwa pertandingan persahabatan tersebut adalah merupakan salah satu program try out dari Centro Treinamento Futebol Juvenil. SSB ini, kata Joao, selain melakukan ujicoba di Kupang juga saat yang sama satu timnya bermain di Denpasar-Bali.

Persap Alor kesulitan pemain

Main di Divisi II

ATURAN yang dikeluarkan oleh PSSI bahwa pemain yang bermain di Divisi II Liga Indonesia maksimal berusia 22 tahun membuat wakil NTT, Persap Alor kewalahan. Pasalnya, para pemain yang sudah didaftarkannya berusia di atas 22 tahun. Atas kesulitan ini, Persap Alor masih harus berkonsultasi dengan PSSI soal kejelasan tentang umur pemain.Ketua Persap, Drs. Abraham Maulaka yang ditemui di Kalabahi-Alor, Sabtu (19/1/2008) mengakui hal tersebut. Meski demikian, Maulaka mengatakan bahwa timnya siap bertarung di ajang nasional tersebut.Maulaka mengungkapkan, Persap telah mendapat surat dari PSSI untuk bertanding di Divisi II yang pertandingannya akan mulai dalam waktu dekat ini. Namun, kata Maulaka, Persap masih diperhadapkan dengan aturan mengenai batasan usia pemain yang oleh PSSI harus di bawah 22 tahun."Kita masih komunikasikan dulu dengan PSSI, karena nama-nama pemain ini sudah tercatat di PSSI. Yang jelasnya bagaimana. Ini kita harus mendapat jawaban dari PSSI, jangan sampai setelah kita kirim, pemain kita dianulir. Kalau memang tidak bisa, PSSI harus secepatnya berikan jawaban juga agar kita cepat lengkapi dengan pemain yunior yang ada," kata Maulaka.Menurut Maulaka, Persap sendiri tidak kekurangan stok pemain. Hal ini, kata Maulaka, karena tim yunior juga telah menunjukkan prestasi yang gemilang, baik untuk tingkat regional hingga ke ajang nasiona sehingga tinggal direkrut. Menyangkut persiapan tim, Maulaka mengatakan hanya dengan penyegaran saja karena para pemain telah menjalani pertandingan yang cukup panjang. Menyinggung soal dana, Maulaka mengatakan bahwa seharusnya setelah masuk Divisi II harus ada keterlibatan dari swasta yang mendukungnya. Namun karena ini belum nampak, kata Maulaka, pemerintah yang menalanginya tetapi masih dikaji lagi karena ada surat dari Mendagri yang menegaskan soal penggunaan dana dari APBD untuk biaya perserikatan. (oma)

SYALOM