Jumat, 01 Februari 2008

Persap Alor kesulitan pemain

Main di Divisi II

ATURAN yang dikeluarkan oleh PSSI bahwa pemain yang bermain di Divisi II Liga Indonesia maksimal berusia 22 tahun membuat wakil NTT, Persap Alor kewalahan. Pasalnya, para pemain yang sudah didaftarkannya berusia di atas 22 tahun. Atas kesulitan ini, Persap Alor masih harus berkonsultasi dengan PSSI soal kejelasan tentang umur pemain.Ketua Persap, Drs. Abraham Maulaka yang ditemui di Kalabahi-Alor, Sabtu (19/1/2008) mengakui hal tersebut. Meski demikian, Maulaka mengatakan bahwa timnya siap bertarung di ajang nasional tersebut.Maulaka mengungkapkan, Persap telah mendapat surat dari PSSI untuk bertanding di Divisi II yang pertandingannya akan mulai dalam waktu dekat ini. Namun, kata Maulaka, Persap masih diperhadapkan dengan aturan mengenai batasan usia pemain yang oleh PSSI harus di bawah 22 tahun."Kita masih komunikasikan dulu dengan PSSI, karena nama-nama pemain ini sudah tercatat di PSSI. Yang jelasnya bagaimana. Ini kita harus mendapat jawaban dari PSSI, jangan sampai setelah kita kirim, pemain kita dianulir. Kalau memang tidak bisa, PSSI harus secepatnya berikan jawaban juga agar kita cepat lengkapi dengan pemain yunior yang ada," kata Maulaka.Menurut Maulaka, Persap sendiri tidak kekurangan stok pemain. Hal ini, kata Maulaka, karena tim yunior juga telah menunjukkan prestasi yang gemilang, baik untuk tingkat regional hingga ke ajang nasiona sehingga tinggal direkrut. Menyangkut persiapan tim, Maulaka mengatakan hanya dengan penyegaran saja karena para pemain telah menjalani pertandingan yang cukup panjang. Menyinggung soal dana, Maulaka mengatakan bahwa seharusnya setelah masuk Divisi II harus ada keterlibatan dari swasta yang mendukungnya. Namun karena ini belum nampak, kata Maulaka, pemerintah yang menalanginya tetapi masih dikaji lagi karena ada surat dari Mendagri yang menegaskan soal penggunaan dana dari APBD untuk biaya perserikatan. (oma)

Tidak ada komentar:

SYALOM