Selasa, 19 Agustus 2008

Beckham Lawan Kriminal Berpisau


BINTANG sepakbola Inggris yang kini bermain di LA Galaxy, David Beckham, prihatin dengan kriminal anak muda yang makin marak di Inggris. Bersama Rio Ferdinand (Manchester United) dan David James (Portsmouth), mereka menyatakan melawan kriminal tersebut dan aktif dalam kampanye memeranginya.

Pada Senin (18/8), ketiga bintang Inggris itu ikut aktif dalam launching kampanye pemerintah memerangi kriminal di jalan-jalan Inggris. Kampanye itu mengambil moto "I Doesn't Have to Happen" atau "Ini tak Perlu Terjadi".

Kampanye itu digelar pemerintah Inggris, menyusul maraknya kejahatan jalanan di negeri itu. Sabtu (16/8), seorang pemuda berumur 17 tahun menjadi korban penusukan di jalan London Selatan. Dia menjadi remaja ke-23 yang tewas karena penusukan maupun penembakan di jalan selama tahun 2008 ini. Sebuah kasus yang cukup banyak, karena terjadi dalam enam bulan.

Sekretaris Negara Inggris, Jacqui Smith dan ketiga pemain sepakbola tersebut, menyatakan perlawanannya terhadap kriminal. Ketiga pemain itu akan menjadi bagian dari tim yang akan melawan Republik Ceko dalam partai persahabatan di Stadion Wembley, Rabu (20/8).

Menurut Jacqui, sejak Juni 2008 saja, sudah ada 2.500 anak muda yang ditangkap. Sebanyak 1.600 di antaranya membawa pisau dan merencanakan melakukan kriminal di jalanan dengan pisaunya. Juga tercatat sudah ada 55.000 orang yang dicegat di jalanan dengan ancaman pisau.

Beckham yang tumbuh di Leytonstone, London Timur, dalam temu pers mengatakan, dia pernah menyaksikan betapa mengerikan dan menyedihkannya akibat dari kejahatan dengan penusukan ketika dia masih muda.

"Ketika aku masih 13 tahun, saudara dari salah satu teman baikku hampir menandatangani kontrak sebagai pemain Leyton Orient. Suatu sore, dia berjalan-jalan dan tiba-tiba terjadi perkelahian. Dia ditusuk tepat di punggungnya dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit," kenangnya.

"Itu terjadi sudah begitu lama. Saat itu, saya tahu betapa sedih dan berdukanya temanku dan keluarganya. Sebagai orangtua, tentu Anda tak mengharapkan salah satu anak Anda yang sedang pergi ke sekolah di suatu pagi, kemudian tak akan kembali lagi. Kampanye memerangi kriminal di jalanan ini sangat penting. Kami, sebagai para pemain sepakbola, berharap bisa membantu kampanye itu," jelas Beckham.

"Kami punya suara dan suara kami akan didengar para remaja dan pemuda. Sangat penting bagi kami untuk terlibat dalam kampanye ini. Sangat penting bahwa kita percaya kejahatan itu bisa dikurangi atau diakhiri," lanjutnya.

David James setuju dengan pendapat itu. Sebagai orang tua, dia juga merasa khawatir dengan keadaan di jalanan. "Aku ppunya tiga anak yang tinggal di London. Jika sedang di London kemudian keluar untuk berpesta, ini tak akan masalah jika kami tidak terlambat pulang. Saat ini, jika anak Anda keluar, pasti ada kekhawatiran besar jika mereka pulang dengan keadaan teruka atau malah lebih buruk lagi," kata David James.

"Ketika kami sedang tumbuh, kami langsung terjun di dunia olahraga. Sehingga, hidup kami tak membosankan. Sekarang ini, banyak anak-anak yang merasa bosan. Saya kira, ini awal masalah kriminal tersebut," jelas James.

Rio Ferdinand juga pernah memiliku pengalaman menyedihkan. Rekan sekolahnya di Peckham, Stephen Lawrence, tewas akibat kejahatan di jalanan pada 1993. Maka, dia sangat antusias ketika pemerintah Inggris mengadakan kampanye memerangi kriminal jalanan.

"Hukuman berat juga sangat penting. Jika seseorang yang melakukan kejahatan dihukum satu atau dua tahun yang akan menyita masa mudanya, maka mereka akan berpikir dua kali untuk membawa pisau," jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Negara Jacqui Smith menambahkan, "Beberapa anak muda mungkin berpikir dengan membawa pisau mereka merasa agak aman. Faktanya, justru sebaliknya yang terjadi. Jika Anda membawa pisau, ada risiko akan menggunakannya atau justru akan terkena olehnya."

"Hal itu tak perlu terjadi. Kesedihan akibat kejahatan di jalanan juga tak perlu terjadi. Sehingga, semua keluarga tak perlu hidup dalam ketakutan," tambahnya. (AP)

Tidak ada komentar:

SYALOM