HARI yang cukup adem untuk melihat-lihat kota Beijing. Cuaca berawan. Matahari enggan nongol, demikian juga hujan. Cuaca seperti ini biasanya menggiring orang untuk berjalan-jalan. Pilihan pun jatuh untuk melongok Pasar Sutra, yang oleh turis bule biasa disebut Silk Market, sedang orang Cina sendiri menyebutnya Xiu Shui.
Kenapa harus ke sini? Karena, konon belumlah lengkap bertandang ke Cina jika belum bermain ke Pasar Sutra ini. Derajat eksotisnya kira-kira sama dengan Tembok Cina. Pasar aneka barang yang dijamin murah ini letaknya tak jauh dari Chang An avenue, dekat dengan Yong An Li. Ah, pokoknya dekat stasion terowongan bawah tanah. Dari sana, kita bisa berjalan-kaki menuju lokasi.
Namun, hiruk pikuk di sana terasa berbeda, Senin (11/8/2008) siang. Perhatian ribuan pengunjung terusik dengan kehadiran dua tokoh penting. Mereka adalah Presiden Amerika Serikat George H W Bush dan Anne Rogge, istri dari Jacques Rogge, presiden International Olympic Committee (IOC).
Kehadiran Bush langsung dikenali para pengunjung yang berada di lantai 3 gedung Xiushui Market. Chen Xu, salah seorang pedagang sutra, mengaku tidak percaya telah melihat Bush berjalan masuk ke dalam tokonya dan melihat beberapa potong baju sutra.
"Dia (Bush-Red) bertanya apakah itu (baju-Red) terbuat dari sutra. Dia benar-benar sangat sopan," ungkap Chen.
Bush juga kemudian mengunjungi sebuah toko yang menjual gaun malam, piyama, dan jas. Kesemua produk tekstil itu tentu saja terbuat dari bahan sutra. "Gaunnya sangat indah dan terbuat dari bahan yang bagus. Saya suka warnanya," ujar Bush seperti ditirukan Zhang Ting, penjaga toko lain yang dikunjungi Bush beserta rombongan.
Dalam kunjungan tersebut, Bush konon sedikitnya membeli enam gaun seharga 1,800 yuan atau senilai $ 250 (Hampir Rp 3 juta). Salah satunya adalah gaun warna biru gelap yang dihiasi gambar naga di bagian punggungnya.
"Ini (kunjungan Bush) adalah pengalaman yang luar biasa," kata Zhang.
Sesaat setelah Bush meninggalkan Xiushui Market, Zhang mengatakan puluhan orang langsung menyerbu tokonya. Mereka mencari tahu barang-barang yang telah dibeli orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut.
Tidak ketinggalan, Anne Rogge membeli sebuah jaket kulit bergaya Cina yang terbuat dari sutra. Ditambah sebuah blus sutra, Anne setidaknya merogoh kocek sebesar 600 yuan.
"Adalah selalu kesenangan yang luar biasa berkunjung ke berbagai toko di pasar," tulis Anne di buku pengunjung Xiushui Market.
Zhang menambahkan atlet marathon Perancis, Hiane Lahcene, juga sempat mampir ke tokonya dan meminta bantuan untuk dipilihkan sejumlah produk sutra. Lahcene mengatakan produk sutra itu akan menjadi oleh-oleh untuk keluarga dan teman-temannya.
"Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Cina. Saya ingin membawa pulang beberapa barang yang merupakan produk tradisional Cina," kata Lahcene.
"Biasanya, kami bisa mencapai penjualan sebesar 2000 yuan per hari. Hari ini, Senin (11/8), jumlah itu menjadi dua kali lipat," tutur Zhang yang gembira dengan adanya kunjungan sejumlah tokoh penting ke tokonya.
Pemilik toko lainnya, Li Haiping juga mengaku dikunjungi tokoh penting yaitu Senator Pennsylvania, Gibson E. Armstrong, yang datang bersama istrinya. Armstrong sendiri sangat senang bisa berbelanja di toko yang menurut Li, selama penyelenggaraan Olimpiade mengalami peningkatan pengunjung sebesar 30 persen.
"Kami telah membeli dua dasi sutra dan beberapa mainan. Keduanya sangat mengagumkan dan murah," ujar Armstrong.
Beberapa tokoh penting lain yang telah mengunjungi Xiushui Market antara lain ibu negara Zimbabwe, Madame Grace Mugabe. Beliau membeli permata, pakaian, dan sutra. Sedangkan Presiden Fiji, Josaia Voreqe dan istri, Lady Leba Qarase juga memborong mutiara, pakaian serta beberapa produk elektrik.
Ada pula Gubernur New Zealand, Dame Silvia Cartwright yang membeli permata dan T-Shirts. Ibu negara Maryanne Togiola Tulafono memenuhi keinginannya untuk memiliki pakaian kulit. Dan Ibu negara Rumania, Maria Basescu tidak lupa membeli kerajinan tangan dan perhiasan di Xinhui Market.
Total, selama berlangsungnya Olimpiade, pasar ini telah dikunjungi sebelas ibu negara, dan empat presiden. Sejauh ini, belum ada pejabat tinggi dari Indonesia yang terpergoki di sana. Siapa tahu... (Persda Network/mun)
Kenapa harus ke sini? Karena, konon belumlah lengkap bertandang ke Cina jika belum bermain ke Pasar Sutra ini. Derajat eksotisnya kira-kira sama dengan Tembok Cina. Pasar aneka barang yang dijamin murah ini letaknya tak jauh dari Chang An avenue, dekat dengan Yong An Li. Ah, pokoknya dekat stasion terowongan bawah tanah. Dari sana, kita bisa berjalan-kaki menuju lokasi.
Namun, hiruk pikuk di sana terasa berbeda, Senin (11/8/2008) siang. Perhatian ribuan pengunjung terusik dengan kehadiran dua tokoh penting. Mereka adalah Presiden Amerika Serikat George H W Bush dan Anne Rogge, istri dari Jacques Rogge, presiden International Olympic Committee (IOC).
Kehadiran Bush langsung dikenali para pengunjung yang berada di lantai 3 gedung Xiushui Market. Chen Xu, salah seorang pedagang sutra, mengaku tidak percaya telah melihat Bush berjalan masuk ke dalam tokonya dan melihat beberapa potong baju sutra.
"Dia (Bush-Red) bertanya apakah itu (baju-Red) terbuat dari sutra. Dia benar-benar sangat sopan," ungkap Chen.
Bush juga kemudian mengunjungi sebuah toko yang menjual gaun malam, piyama, dan jas. Kesemua produk tekstil itu tentu saja terbuat dari bahan sutra. "Gaunnya sangat indah dan terbuat dari bahan yang bagus. Saya suka warnanya," ujar Bush seperti ditirukan Zhang Ting, penjaga toko lain yang dikunjungi Bush beserta rombongan.
Dalam kunjungan tersebut, Bush konon sedikitnya membeli enam gaun seharga 1,800 yuan atau senilai $ 250 (Hampir Rp 3 juta). Salah satunya adalah gaun warna biru gelap yang dihiasi gambar naga di bagian punggungnya.
"Ini (kunjungan Bush) adalah pengalaman yang luar biasa," kata Zhang.
Sesaat setelah Bush meninggalkan Xiushui Market, Zhang mengatakan puluhan orang langsung menyerbu tokonya. Mereka mencari tahu barang-barang yang telah dibeli orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut.
Tidak ketinggalan, Anne Rogge membeli sebuah jaket kulit bergaya Cina yang terbuat dari sutra. Ditambah sebuah blus sutra, Anne setidaknya merogoh kocek sebesar 600 yuan.
"Adalah selalu kesenangan yang luar biasa berkunjung ke berbagai toko di pasar," tulis Anne di buku pengunjung Xiushui Market.
Zhang menambahkan atlet marathon Perancis, Hiane Lahcene, juga sempat mampir ke tokonya dan meminta bantuan untuk dipilihkan sejumlah produk sutra. Lahcene mengatakan produk sutra itu akan menjadi oleh-oleh untuk keluarga dan teman-temannya.
"Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Cina. Saya ingin membawa pulang beberapa barang yang merupakan produk tradisional Cina," kata Lahcene.
"Biasanya, kami bisa mencapai penjualan sebesar 2000 yuan per hari. Hari ini, Senin (11/8), jumlah itu menjadi dua kali lipat," tutur Zhang yang gembira dengan adanya kunjungan sejumlah tokoh penting ke tokonya.
Pemilik toko lainnya, Li Haiping juga mengaku dikunjungi tokoh penting yaitu Senator Pennsylvania, Gibson E. Armstrong, yang datang bersama istrinya. Armstrong sendiri sangat senang bisa berbelanja di toko yang menurut Li, selama penyelenggaraan Olimpiade mengalami peningkatan pengunjung sebesar 30 persen.
"Kami telah membeli dua dasi sutra dan beberapa mainan. Keduanya sangat mengagumkan dan murah," ujar Armstrong.
Beberapa tokoh penting lain yang telah mengunjungi Xiushui Market antara lain ibu negara Zimbabwe, Madame Grace Mugabe. Beliau membeli permata, pakaian, dan sutra. Sedangkan Presiden Fiji, Josaia Voreqe dan istri, Lady Leba Qarase juga memborong mutiara, pakaian serta beberapa produk elektrik.
Ada pula Gubernur New Zealand, Dame Silvia Cartwright yang membeli permata dan T-Shirts. Ibu negara Maryanne Togiola Tulafono memenuhi keinginannya untuk memiliki pakaian kulit. Dan Ibu negara Rumania, Maria Basescu tidak lupa membeli kerajinan tangan dan perhiasan di Xinhui Market.
Total, selama berlangsungnya Olimpiade, pasar ini telah dikunjungi sebelas ibu negara, dan empat presiden. Sejauh ini, belum ada pejabat tinggi dari Indonesia yang terpergoki di sana. Siapa tahu... (Persda Network/mun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar