Kamis, 21 Agustus 2008

Menguji Sebuah Tradisi


Oleh Sipri Seko

HARI Sabtu, tanggal 23 Agustus ini, turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup akan kembali bergulir. Sebanyak 16 tim yang dibagi dalam empat grup akan bersaing dalam turnamen antar-klub yang disebut-sebut paling bergengsi di NTT ini. Mari kita berhitung peluang juara mereka.

Di Grup A, akan bergabung Sandelwood, Qanasex, Perselaya, Mandiri. Grup B, Bon Kota Adonara, Garuda Bahari, Tunas Muda, Ikan Paus. Grup C, Persado Oesao, Britama Kupang, Putra Pelangi, Kristal FC. Grup D, Putra Napo, AS Roma, Platina FC dan Putra Samudera.

Sandelwood, Mandiri dan Qanasex memiliki tradisi kuat dalam tiga penyelenggaraan terakhir untuk selalu lolos ke putaran kedua. Mandiri dan Qanasex dengan materi pemain yang pas-pasan dikenal memiliki strategi yang susah ditebak lawan. Klub kuat macam AS Roma dan Britama Kupang sudah pernah menjadi korban strategi mereka. Itu artinya, jangan menghitung kekuatan Mandiri dan Qanasex dari materi pemain yang dimilikinya, tetapi bagaimana tradisi yang membawa mereka untuk menyulitkan lawan-lawannya.

Lukman Hakim, tentu masih mengandalkan Lambert Kadju, Pieter Fomeni, Zulkifly Umar, Ronald Muchtar dan lainnya untuk mempertahankan gengsi Mandiri sebagai juara 2005. Strategi mereka biasanya sangat sederhana. Bermain aman! Dan, ketika tidak kebobolan, curilah peluang untuk mencetak gol. Kemenangan lewat adu penalti pun mereka siap jalani.

Qanasex, yang diperkuat Lisnahan bersaudara, Ba'i, Cha, Sempli, Fadjar, Nofri, Dalman dan lainnya, mereka memiliki kekompakan tim yang tidak dimiliki klub lainnya. Memiliki kualitas pemain yang pas-pasan, mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk meraih kemenangan. Paling tidak, aksi Qanasex pada tiga penyelenggaraan lalu, harus menjadi evaluasi bagi klub lain kalau tidak ingin tersandung.

Bagaimana dengan Sandelwood? Anak-anak asuhan Paul Ngongo Bili ini selalu datang tanpa target. Kalau kali ini beberapa pemain utamanya, seperti Agoes Jose, Pieter Ufi, Adrianus Adi, Bambang Tokan dan lainnya sudah hengkang ke klub lain, jangan langsung menganggap Sandelwood bukan lagi klub yang patut ditakuti. Mereka disebut-sebut memiliki kekuatan tersembunyi untuk membuat kejutan.

Klub lainnya yang cukup fenomenal dari Grup A ini adalah Perselaya Lamahala. Skill pemain dan dukungan ribuan suporternya adalah kekuatan besar mereka untuk meraih prestasi. Tapi, satu yang harus diwaspadai klub asal Adonara, Flores Timur ini, yakni tidak boleh terlena dengan puji-puja suporter, lalu lupa bahwa tujuan bermain bola adalah untuk menang dan atau bukan hanya sekadar tampil di lapangan.

Lalu siapa yang lolos dari Grup A ini? Semua memiliki peluang! Tradisi selalu lolos ke putaran kedua yang masih bertahan, ataukah cukup sampai di sini. Yang jelas, pandai-pandailah memainkan strategi, karena kualitas pemain bukan jaminan utama, ketika faktor eksternal disepelekan.

Bagaimana dengan Grup B? Tunas Muda, juara 2006, kali ini maju dengan mengusung sebuah kebanggaan. Mereka bangga sebagai pemain muda yang mendapat kesempatan melawan senior-senior mereka dari Tunas Muda yang telah bergabung ke klub lain. Usia muda mereka, membuat anak-anak asuhan Anton Kia ini tentunya masih labil. Namun, kekuatan mereka untuk menang adalah bermain tanpa beban didukung skill tinggi dan latihan rutin.

Untuk Bon Kota, mereka adalah klub pertama luar daratan Timor yang pertama merasakan ketatnya persaingan di turnamen ini. Selalu datang dengan ambisi menggebu-gebu, mereka selalu kandas di putaran kedua. Untuk yang ketiga kalinya ini, mereka tentu tidak ingin tersandung. Mengandalkan materi pemain dari Perseftim Flores Timur, Bon Kota sangat layak untuk diunggulkan di Grup B ini.

Bagaimana dengan Garuda Bahari dan Ikan Paus. Kedua klub ini masih asing dan baru. Skuad mereka juga masih misterius. Tapi, ketika berani tampil di turnamen ini, mereka tentu sudah tahu apa yang harus dilakukan. Jadi ketika kita berhitung tentang peluang di Grup B ini, jangan cepat menunjuk Bon Kota dan Tunas Muda yang lolos hanya karena sudah mengenal pemain mereka, karena Garuda Bahari dan Ikan Paus juga tahu bagaimana bermain bola yang baik untuk memenangkan pertandingan. (*)

Tidak ada komentar:

SYALOM