Kamis, 21 Februari 2008

Prestasi PSN NgadaAwal kebangkitan sepakbola NTT?

Oleh Sipri Seko

SEJAK dimulai tahun 1976, hingga tahun 2004 sudah 19 kali turnamen sepakbola El Tari Memorial Cup digelar. Dari situ, PS Kota Kupang yang sbelumnya masih satu dengan Kabupaten Kupang, mencatat gelar juara terbanyak yakni tujuh kali. Urutan kedua adalah PSN Ngada dengan juara enam kali.Kiblat prestasi sepakbola dalam kurun waktu 1976-2003 harus diakui masih didominasi kekuatan dari daratan Timor dan Flores. Dari daratan Flores, PSN Ngada, Persami Maumere dan Perseftim Flores Timur adalah tim unggulan. Sementara dari daratan Timor PS Kota Kupang selalau jadi favorit. Baru sejak 2000 lalu Perss SoE juga menunjukan prestasi yang menanjak. Namun dalam sejarah sepakbola NTT, hanya Perseftim Flores Timur yang pernah mengharumkan nama NTT di tingkat nasional. Sebut saja, Cor Montero dkk yang pernah mewakili Komda (sekarang Pengda) NTT cukup disegani waktu itu. Tetapi itu dulu.

SEPANJANG sejarah turnamen El Tari Cup yang kemudian berubah menjadi El Tari Memorial Cup, pusat kekuatan sepakbola NTT hanya bergerak di dua pulau besar, Flores dan Timor. Kejayaan Pulau Timor terangkat melalui prestasi Persatuan Sepakbola Kupang (PSK) ketika Kota Kupang dan Kabupaten Kupang masih satu. Kekuatan terbaru dari daratan Timor tampil lewat juara tahun 2000, Pers SoE, Timor Tengah Selatan (TTS). Sedangkan PSKN Timor Tengah Utara (TTU) dan Persab Belu belum pernah juara. Sejak Kota Kupang berpisah dengan Kabupaten Kupang 1995, PS Kabupaten Kupang belum menunjukkan prestasi yang mengejutkan.Kekuatan di wilayah Flores cukup merata. Tim yang pernah juara yaitu PSN Ngada, Perse Ende, Persami Maumere (Sikka) dan Perseftim Flores Timur. Persim Manggarai merupakan satu-satunya daerah di Flores yang belum pernah menjadi juara sejak kejuaraan ini digelar tahun 1969. Yang hampir selalu dilukiskan sebagai tim penggembira adalah dua kesebelasan dari daratan Pulau Sumba, Persewa Waingapu dan Persesba Waikabubak.Pulau Alor memang belum pernah merebut Piala El Tari Memorial. Tetapi Persap Alor merupakan kekuatan baru era 1990-an. Prestasi terbaik Persap adalah menjadi runner-up tahun 1997 di Kupang. Tim asuhan Alex Parera pada saat itu hanya kurang beruntung, kalah melawan PSN Ngada lewat adu penalti. Dalam dua musim terakhir, prestasi Persap agak menurun. Namun, Persap 2001 ini diperkirakan menjadi batu sandungan tim-tim papan atas karena mereka berintikan sejumlah pemain muda berbakat.Untuk rekor juara, sampai sekarang masih dipegang PSK Kupang.Sebelum direbut lagi PSN Ngada tahun 1997, Piala El Tari Memorial hampir 11 tahun bermukim di Kota Kupang. Sejak tahun 1986 dominasi PSK sulit ditembus tim-tim dari Flores, Sumba maupun Alor. Sampai sekarang PSK sudah enam kali juara disusul PSN Ngada empat kali, Persami dua kali, Perseftim, Perse dan Pers SoE masing-masing satu kali. Artinya dari 14 daerah tingkat II se-NTT, baru enam daerah yang pernah mencapai puncak prestasi.Saat dipertandingkan pertama kali di Kupang tahun 1969, Perseftim Flores Timur tampil sebagai juara El Tari Cup. Namun sukses itu gagal dipertahankan saat Perseftim jadi tuan rumah tahun 1970 di Larantuka karena PSN Ngada merebut gelar itu. PSK mengambil alih gelar ini tahun 1972. Gelar itu tetap dipegang PSK Kupang karena dua tahun berikutnya, 1974 tidak diadakan pertandingan.Persami Maumere yang main di kandang sendiri tahun 1976 berhasil menjadi juara. Saat berubah nama menjadi El Tari Memorial Cup, setahun setelah El Tari meninggal dunia, PSK Kupang merebut juara. Namun pada tahun 1982 dan 1986, PSN Ngada berjaya lagi. PSK merebut kembali piala itu 1988 dan bertahan hingga 1995. ***DALAM setiap turnamen El Tari Memorial Cup, PSN Ngada dan PSK Kupang hampir selalu menjadi favorit. Keduanya senantiasa diunggulkan. Tetapi dalam tiga tahun ini, kekuatan sepakbola NTT telah mengalami pergeseran. Tahun 1999 di Ende, tidak banyak pengamat yang menempatkan Perse sebagai favorit. Pada waktu itu malah PSN Ngada yang disebut-sebut calon kuat juara. Kenyataannya, Perse menjadi juara dengan mengalahkan PSN Ngada sekaligus memecahkan rekor tak pernah kalah PSN kalau berhadapan dengan tim tetangganya, Perse.Musim kompetisi 2000 justru lebih mengejutkan. Pers SoE yang selama ini dianggap anak bawang dan berada di bawah bayang-bayang keperkasaan PSK, bermain konsisten sejak babak pertama dan merebut Piala El Tari Memorial dengan mengalahkan tim favorit sekaligus tuan rumah, PS Kota Kupang. Meski diwarnai kericuhan, tetapi prestasi Pers SoE musim lalu merupakan hasil kerja keras Yos Wangga dkk yang pantas dihormati.Prestasi Perse dan Pers SoE dua tahun terakhir memperteguh prinsip yang berlaku bahwa tak ada yang mustahil dalam jagat olahraga sepakbola. Dengan kerja keras dan kemauan, prestasi terbaik selalu mungkin diraih. Tahun 2001 ini, pada penyelenggaraan El Tari Memorial Cup XII, Waingapu di Pulau Sumba terpilih menjadi tuan rumah. Faktor tuan rumah lebih kerap menguntungkan tim yang bersangkutan karena memberi energi lebih secara psikologis. Jadi, sekaranglah kesempatan emas bagi dua tim Pulau Sumba, Persewa Waingapu dan Persesba Waikabubak untuk merebut piala di tanah airnya sendiri. Dengan menjunjung tinggi sportivitas, duo tim Sumba perlu mempertahankan gengsi ini: Tahumba (tanah Sumba) hanya milik anak-anak Sumba! Mengapa tidak?

Tidak ada komentar:

SYALOM