Jumat, 08 Agustus 2008

Adonara imbangi Mandiri

DUKUNGAN penonton belum cukup memberikan kekuatan kepada tim debutan asal Flores Timur, Bon Kota Adonara untuk meraih kemenangan. Bon Adonara hanya bermain imbang tanpa gol dengan juara bertahan Mandiri FC dalam pertandingan Grup C di Stadion Oepoi-Kupang, Senin (17/7/2006).

Pertandingan kedua tim berlangsung cepat, menarik dan enak ditonton. Kualitas mereka berimbang menghadirkan irama pertandingan berlangsung ketat. Lebih dari 3.000 penonton yang memadati tribun Stadion Oepoi terus memberikan dukungan sepanjang pertandingan yang dipimpin Wasit Herman Willa dibantu Alberth Lisnahan dan Ferdinand Takoy itu. Beberapa pendukung fanatik Bon Ado-nara malah membentangkan dua spanduk raksasa di tribun utama yang berisi dukungan terhadap tim kesayangannya.

Menurunkan skuad terbaik-nya, Mandiri berusaha menekan lewat duet striker, Zulkifly Umar dan Cristian Mozad. Me-manfaatkan umpan dari Pieter dan Dayat, Zulkifly dan Mozad beberapa kali berhasil mengan-cam pertahanan Bon Adonara yang dikoordinir Hen Atamuan dan Alfons Langga. Namun aksi sapu bersih yang diterapkan Hen dan Alfons menggagalkan serangan Zulkifly dan Mozad.

Apes menimpa Mandiri ketika pada pertengahan babak perta-ma, playmaker andalannya, Pieter Fomeni harus dipapah ke luar lapangan karena cedera. Saat berebutan bola dengan pemain Adonara, Mad Mahing, Pieter terjatuh yang membuat sendi pada sikunya cedera se-hingga ia tidak bisa melanjutkan permainan.

Duet pelatih Mandiri, Pius Pake dan Lukman Hakim me-masukkan Mad Malik meng-gantikan Pieter. Mad Malik menggantikan peran Pieter, namun lini tengah masih lebih dikuasai kuartet Adonara, Tau-fiq, Mad Ivan, Ferry Langkamau dan Irwan. Mereka bermain sangat kompak.

Seperti babak pertama, Bon Adonara tak henti-hentinya menyerang dengan memanfaat-kan kelincahan dua pemain sa-yap. Sayang duet striker, Much-lis dan Ali kesulitan melewati hadangan Ima Blegur dan Lam-bert Kadju yang sangat disiplin menjaga daerahnya. Selain itu, penampilan gemilang kiper Mandiri, Ronald Muchtar menyulitkan serangan Adonara.

Di paruh babak kedua, Zul-kifly Umar memiliki dua pe-luang emas, namun upayanya digagalkan Hen Atamuan. Se-mentara satu peluang matang juga diperoleh Adonara lewat Ferry Langkamu. Melakukan solo run dari sayap kanan, ge-landang Perseftim Flores Timur ini melepas tendangan datar yang keras dan terarah. Kiper Ronald sudah mati langkah, namun tendangan Ferry hanya membentur mistar gawang.

Pelatih Adonara, Asryl yang memasukkan mantan pemain pra PON NTT, Khaerudin Ali, berhasil menambah tekanan Bon Adonara. Namun usaha-usaha mereka selalu gagal membuahkan hasil hingga pertandingan berakhir. (eko)



Britama SoE tekuk Rasta

PEMAIN belakang PS Britama SoE, Leonard Bisilisin mencetak gol tunggal kemenangan timnya atas Rasta FC dalam pertandingan Grup B turnamen sepakbola Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2006 di Stadion Oepoi-Kupang, Senin (17/7). Britama SoE untuk sementara memimpin klasemen Grup B dengan tiga poin.

QFC BTN dan Pertamina yang bermain imbang 1-1 pada pertandingan, Minggu (16/7), berada di posisi kedua dan ketiga. Sedangkan Rasta FC di posisi juru kunci tanpa poin. Britama SoE hanya butuh satu kemenangan lagi untuk lolos ke babak perempatfinal.

Pertandingan antara Rasta melawan Britama SoE yang dipimpin wasit Stefanus Bria dibantu Yaya Huru dan Alberth Lisnahan berlangsung dalam tempo sedang. Angin yang bertiup kencang di stadion membuat para pemain kesulitan mengarahkan bola sesuai keinginan mereka.

Sadar akan kenyataan itu, Pelatih Rasta, Ferry Gago meminta pemainnya untuk memainkan bola-bola pendek dengan mengandalkan Hengky Patiwel sebagai pengatur serangan. Hengky menjalankan tugasnya dengan baik. Meski harus bekerja sendirian, Hengky berhasil meredam Muhamad Hendra dan Odus Piri. Namun usaha Hengky tidak didukung secara memadai oleh rekan-rekannya.

Deny Benggu yang ditempatkan sebagai striker tunggal tidak bisa berbuat banyak. Penampilan mantan libero PSN Ngada, Eman Soi yang mengkoordinir lini belakang Britama SoE sangat solid. Eman berkali-kali sukses membendung gerak maju Deny dan Lorens Pati Lay. Lorens beberapa kali sempat melepaskan tendangan dari luar garis 16, namun masih bisa diamankan kiper Britama SoE, Imam Santoso.

Britama SoE bermain cukup tenang. Muhamad Hendra dan Odus Piri beberapa kali mengirim umpan terukur kepada Dedy Taniu yang diduetkan dengan Apris Missa. Namun, perangkap offside yang dipasang lini belakang Rasta kali berhasil menaklukkan Apris dan Dedy.

Menjelang menit ke-20, Britama SoE mulai mengusai jalannya permainan. Didukung Leonard Bisilisin dan Mance yang muncul dari lini kedua, anak-anak asuhan Mathias Bisinglasi terus mengancam pertahanan Rasta. Namun, gol yang ditunggu-tunggu baru tercipta satu menit menjelang turun minum. Berawal dari tendangan sudut yang dilakukan Odus, bola sebenarnya berhasil dihalau lini belakang Rasta. Namun, Leonard Bisilisin yang muncul dari lini kedua melepaskan tendangan menyusur tanah dan bola menjebol gawang Toby.

Di babak kedua, sejumlah pergantian dilakukan Rasta untuk meningkatkant ekanan ke jantung pertahanan Britama SoE. Namun, usaha yang dilakukan Deny maupun Lorens selalu berhasil diamankan Imam Santoso. Britama sebenarnya bisa menambah golnya kalau saja Alo Boro dan Mance sedikit tenang untuk mengirim umpan kepada Dedy dan Apris. Nales juga memiliki satu peluang di pertengahan babak kedua, namun tendangannya masih melenceng. Hingga pluit panjang dibunyikan Stefanus Bria, tidak ada tambahan gol yang tercipta.

Meski menang, pelatih Britama SoE, Mathias Bisinglasi mengaku timnya masih butuh banyak pembenahan. Menurutnya, para pemain Britama kalah pengalaman dan sering melakukan kesalahan yang tidak perlu. "Anak-anak masih kalah pengalaman. Mereka memiliki skill yang bagus namun tidak didukung mental bertanding yang bagus.Mudah-mudahan dipertandingan berikutnya, mereka bisa tampil lebih baik," ujarnya.

Sementara pemain Rasta FC, Deny Benggu, mengatakan Britama SoE lebih kompak dan pantas menang. Deny yang kecewa karena timnya menguasai pertandingan namun gagal mencetak gol. Ia berjanji untuk bermain lebih baik dalam dua pertandingan berikutnya di Grup B. (eko)

Juku Eja incar poin penuh

JUKU Eja mengincar poin penuh dalam pertandingan perdananya melawan klub asal Kabupaten Kupang, Persado Oesao di Stadion Oepoi-Kupang, Selasa (18/7) petang. Target itu disampaikan kapten kesebelasan Juku Eja, Abbas Bustan saat ditemui, Senin (17/7). "Kami sudah siap untuk pertandingan pertama ini," ujar Abbas.

Abbas menyadari Persado merupakan lawan yang berat. Persado adalah tim yang kompak dan sudah berpengalaman mengikuti turnamen. Namun, hal itu bukan alasan bagi Abbas dkk untuk mengalah begitu saja. Apalagi mereka mengenal sejumlah pemain Persado Oesao. Ramadhan, Jumardi, Mansyur, Juneidi beberapa waktu lalu bergabung dengan Ilham, Hendram, Herman dan Rudi dalam tim remaja masjid Nur Hidayah Oesapa yang keluar sebagai runner-up turnamen sepakbola Nurul Mubien 2006 di Namosain-Kupang.

Meski tidak mematok target yang muluk-muluk, Pelatih Persado, Ferdy Lape berjanji menampilkan permainan bermutu melawan Juku Eja. Kehadiran para suporter dari Oesao akan memotivasi tim asuhan Ferdy untuk tampil maksimal dalam laga perdananya di Grup C. Ia tidak mau anak-anak asuhannya mengecewakan para pendukung setia klub ini.

Faktor penonton memang akan sangat berperan dalam pertandingan ini. Jangan dikira hanya Persado Oesao yang memiliki penonton fanatik. Juku Eja yang didukung penuh Himpunan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (HKSS) di Kupang ini memiliki suporter tradisional yang pasti. Artinya, dukungan suporter kedua tim membuat pertandingan sore nanti akan berlangsung menarik.

Hasil imbang tanpa gol yang diraih Mandiri FC dan Bon Kota Adonara dalam pertandingan, Senin (17/7), turut mempengaruhi jalannya permainan petang ini. Persado Oesao dan Juku Eja mengharapkan kemenangan agar posisinya aman saat melawan Mandiri dan Adonara. Sukses sore ini merupakan modal besar untuk pertandingan berikutnya.

Melihat materi pemain yang dimiliki, Persado Oesao pantas diunggulkan. Persado yang sebagian besar pemainnya adalah skuad PSK Kabupaten Kupang ini diposisikan sebagai unggulan dalam partai ini. Juneidi, Ramadhan, Mansyur, Jumardi, Dino, Niko dan lainnya sudah sering bermain di berbagai even. Kombinasi pemain muda yang akan diturunkan Ferdy Lape dan Helmit Markus menjanjikan permainan berkualitas.

Namun, jangan harap mereka bisa menang mudah melawan Juku Eja. Tekad Abbas meraih kemenangan harus diwaspadai Persado. Juku Eja akan bermain indah dengan pola satu dua sentuhan. Yang menjadi masalah adalah lini belakang Juku Eja yang belum begitu padu, sehingga mereka harus mewaspadai kecepatan Niko dan keberanian Dino dalam bertarung di jantung pertahanan. (eko)

Perubahan kekuatan

SANDEL Wood lolos hingga babak semifinal turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2005 sebelum ditaklukkan QFC BTN. Mengawali pertandingan perdananya tahun ini, Sandel Wood langsung bertemu dengan kesebelasan BNI 46 Kupang yang tahun lalu lolos hingga perempatfinal.

Sandel Wood memang agak goncang dengan hengkangnya beberapa pemainnya seperti Yudi Praing dan Keny Mau ke klub lain. Namun, masuknya Peter Ufi, Roy Ufi dan Hengky Lakinan membuat kekuatan Sandel Wood hampir pasti akan lebih baik. Bambang Tokan, Ancis Keraf, Jimi Fallo dan Adrianus Adi tidak perlu cemas untuk meraih prestasi lebih tinggi tahun lalu.

Di kubu Taplus BNI, Jefry Lomi dan Boby Bathu Godho sepertinya sadar kalau persaingan kali ini lebih berat. Hal itulah yang membuat mereka melamar Zulham Aklis, Novrianus Jama, Jance Pah, Dominggus Lapaibel, Adi Balun dan Daniel Poy untuk bergabung. Perubahan kekuatan kedua tim menjanjikan permainan yang menarik ditonton.

Pelatih Sandel Wood, Paul Ngongo Billi mengakui timnya masih butuh waktu untuk kembali solid. Namun, Paul yang dikenal sangat pintar membaca permainan lawan ini tentu sudah menyiapkan strategi untuk tim yang menurutnya ‘pas-pasan’ saja. Dan, kalau dia berhasil, maka jangan harap BNI 46 akan bermain dengan bebas.

Masuknya mantan pemain pra PON NTT, Zulham Aklis dan Adi Balun membuat lini tengah BNI akan makin solid. Tapi jika Boby tidak mendapatkan seorang striker yang sepadan untuk mendukung Sem Long, maka sulit bagi mereka melewati hadangan Oscar yang akan didukung Hengky Lakinan. Semangat juang BNI jangan sampai patah jika kesulitan dalam mencetak gol.

Satu keunggulan yang harus dimanfaatkan BNI adalah tendangan bola mati dan berani melepas tembakan dari luar garis 16. Lini belakang BNI pun tidak boleh terlena. Bambang Tokan, Adi, Jilo dan Adi Misa sangat pandai mencari celah dari lini kedua kalau duet Ancis Keraf dan Marsi Ambotang kesulitan mencetak gol. (eko)

Tidak ada komentar:

SYALOM