Jumat, 08 Agustus 2008

Qanasex luar biasa

LUAR biasa Qanasex FC. Sama sekali tidak diperhitungkan, mereka membuat langkah awal cemerlang dalam turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang 2007. Dalam pertandingan di Stadion Oepoi-Kupang, Senin (25/6/2007), Qanasex menang 1-0 atas tim kuat Kristal FC.

Qanasex langsung menempati posisi kedua klasemen sementara Grup C dengan tiga poin. Poin mereka sama dengan Persado Oesao, namun kalah produktivitas gol. Sementara Kristal FC menempati posisi ketiga di atas Britama SoE.

Pertandingan antara Qanasex melawan Kristal berlangsung dalam tempo sedang. Hujan rintik yang terus mengguyur membuat lapangan licin dan agak berlumpur. Kontrol bola dari pemain kedua tim tidak berjalan mulus. Alur bola kurang terarah dan sering terlihat pemain kedua tim asal tendang ke depan.

Kristal yang diunggulkan dalam pertandingan ini sebenarnya bermain cukup baik. Mengandalkan Hengky Patiwel, Alex, Deny Benggu, Enzo, Nyongky, Vegan dan Juan mereka unggul dalam teknik dan strategi. Buktinya, mereka lebih menguasai bola. Namun mereka tidak mudah menembus pertahanan QFC yang digalang Pe’u Lisnahan. Masuknya Maksi Kami menggantikan Danpho juga tidak membawa hal positif bagi tim.

Aksi sapu bersih dari Pe’u, Dalman, Agur, Jecki dan Jefri menggagalkan usaha Maksi dan Deny. Selain itu, penampilan gemilang dari kiper Qanasex, Charles Lisnahan berhasil mematahkan semua peluang Kristal. Hingga turun minum, kedudukan masih tanpa gol.

Di babak kedua pertandingan yang dipimpin Wasit Yaya Huru dibantu Stef Bria dan Ferninand Takoy itu, kedua tim melakukan sejumlah pergantian. Permukaan lapangan yang berlumpur cukup menguras stamina pemain sehingga perlu pemain yang lebih bugar.

Rupanya tim asuhan Novrianto Lisnahan yang lebih beruntung. Masuknya Mechu menggantikan Viks cukup efektif. Qanasex FC mampu mencetak gol melalui Mechu ketika pertandingan tersisa sepuluh menit. Proses terjadinya gol Qanasex bermula dari kesalahan lini belakang Kristal. Palang pintu Kristal, Juan terlalu jauh meninggalkan wilayahnya. Mechu yang tidak terkawal dengan mudah menyambar umpan Anton menjadi gol. Dengan sekali sentuh Mechu menaklukkan kiper Kristal, Rian Pati.

Unggul 1-0, Qanasex merapatkan pertahanan. Sementara Kristal yang masih memiliki peluang terus menekan. Tim asuhan pelatih Johni Lumba itu beberapa kali mendapat peluang emas untuk mencetak gol. Tetapi hingga Yaya Huru meniup pluit panjang, tak ada gol yang bisa mereka ciptakan. (eko)



Pembuktian dari Perselaya

NAMA Perselaya dalam kancah persepakbolaan Kabupaten Flores Timur (Flotim) tidak asing lagi. Menyebut Perselaya berarti menyebut nama klub juara. Mereka juara karena memiliki tradisi dan kualitas. Petang ini, Selasa (26/6/2007) di Stadion Oepoi Kupang, Perselaya Lamahala harus memberikan pembuktian saat melawan Mandiri FC.

Mengusung nama Lamahala dan Flotim, mereka bukan tim ayam sayur. Dimasukkan dalam tim unggulan untuk menjuarai turnamen karena tim luar Kota Kupang itu berkualitas tinggi.

Romy Bunga punya Ardy Pukan, Subhan Tokan, Santos, Firdaus, Koken, Syukur dan lainnya. Dia bisa berbuat apa saja tentang taktik dan strategi dengan skuadnya. Subhan Tokan bisa bermain di posisi apa saja. Dia juga bisa bekerja sendirian di belakang meski harus berhadapan dengan lebih dari satu pemain lawan. Bersama Santos kekuatan lini belakang mereka tidak diragukan.

Perselaya juga memiliki pemain tengah yang bagus. Koken, Firdaus, Syukur dan lainnya adalah pelayan yang baik untuk striker. Masuknya striker Persebata Lembata, Ardy Pukan dalam skuad Perselaya membuat lini tengah Perselaya tidak perlu berpikir bagaimana mencetak gol. Asal dilayani dengan baik, Ardy bisa mencetak gol kapan saja di saat lawan lengah.

Dan, satu hal yang tak boleh dipandang remeh adalah fanatisme suporter. Dukungan sesepuh Lamaholot di Kupang seperti Anton Pati Mangoe dan Muhammad Wongso adalah suntikan spirit yang sangat berarti bagi Perselaya. "Bagi kami orang Lamahala, se-pakbola adalah segala-gala-nya. Kami akan mendukung tim kami dengan cara sendiri tanpa melupakan nilai-nilai sportivitas dalam menuai kemenangan," kata Wongso.

Tapi catatan di atas baru di atas kertas. Belum tentu semuanya terjadi di Stadion Oepoi. Tahun 2005 lalu, orang tidak pernah mengira Lukman Hakim dan Frangky Amalo membawa Mandiri menjadi juara turnamen per-dana Dji Sam Soe-Pos Ku-pang Cup. Orang lebih mengunggulkan Britama, AS Roma, Sandelwood dan lainnya. Tapi Lambert Kadju, Zulkifli dkk bukan orang baru dalam sepakbola NTT. Mereka juara karena punya mental, kualitas dan talenta.

Artinya, petang ini Perselaya tidak mungkin bermain dengan bebas. Mad Ivan dan Ronald Muchtar akan mendukung Lambert Kadju menjadi palang pintu Mandiri. Strategi sapu bersih yang sering diperagakan sudah terbukti di banyak turnamen. Di tengah, mereka punya Mujibu Rahman, Atus, Ismail dan Pieter Fomeni.

Kalau strategi mereka berjalan baik, anak-anak Mandiri biasanya tidak terlalu memusingkan posisi striker Zulkifly Umar. Zulkifly boleh dibilang pemain yang paling pintar mencari posisi. Mereka sudah tahu apa yang harus mereka sodorkan kepada Zulkifly. Kalau Zulkifly tampil prima, Subhan Tokan sebaiknya tidak terlalu sering naik membantu serangan. Striker ini punya kemampuan untuk berbuat apa saja di pertahanan lawan ketika bola sudah berada di kakinya.

Dari fakta-fakta ini, jelas bahwa partai sore ini adalah big match. Dua tim besar akan beradu. Satunya dari Flotim dan lainnya asal Kota Kupang. Siapa yang terbaik? Semuanya tergantung para pemain dan pelatih. Ketat dan bergengsi. Namun, bila siapa yang terpengaruh dengan pola permainanlawan, apalagi sampai terpancing untuk bermain kasar, jangan harap mampu memenangkan pertandingan. (eko)

Tidak ada komentar:

SYALOM