Jumat, 08 Agustus 2008

Tergantung strategi

KEPALA Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTT, Drs. Muhammad Wongso, dengan mata berbinar-binar bercerita tentang betapa fanatiknya orang Lamahala-Adonara ketika bercerita sepakbola. Tak heran kalau sebagai penasehat Persatuan Sepakbola (PS) Perselaya-Lamahala, Muhammad Wongso, ingin agar timnya bisa merasakan ketatnya persaingan dalam turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2007.

Sebagai tokoh pemuda, Wongso sangat yakin bahwa lewat olahraga generasi muda bisa diajak untuk membangun. Tak heran kalau dia sangat mengagungkan sportivitas dan kualitas. "Sepakbola bukan tawuran atau perkelahian. Tunjukan kualitas dan sportivitas, baru kamu bisa disebut pemain hebat," kata Wongso.

Wongso tidak main-main dengan ucapannya. Buktinya, PS Perselaya-Lamahala adalah tim pertama dari luar Kota Kupang yang tiba di Kupang. Bersama Britama Kupang, Putra Nagekeo dan Mandiri FC, PS Perselaya akan tergabung di Grup D. Ketat dan berkualitas. Kualitas, skill, teknik dan pengalaman akan jadi tontonan.

Di sini, Britama Kupang dan Mandiri FC akan berusaha mempertahankan gengsi sepakbola Kota Kupang. Sementara Pserselaya-Lamahala dan Putra Nagekeo ingin berkata bahwa sepakbola bukan lagi milik Kota Kupang. Bukan tanpa kualitas ketika PS Perselaya-Lamahala mengungkapkan optimismenya. Siapa tak kenal Subhan Goran Tokan, Ardy Pukan, Kaharuddin Ali, Syukur, Santos dan Firdaus Tokan, dalam sepakbola NTT? Itu berarti, mereka sudah berhitung tentang apa yang harus dilakukannya di Kupang. Britama, Mandiri dan Nagekeo bukan tim sembarangan.

Bagaimana dengan Britama Kupang? Dari tiga kali penyelenggaraannya, tim ini selalu menuai protes terutama perekrutan pemainnya. Kalau tahun lalu, Castello Branco menuai protes dari AS Roma, kini mereka kembali diprotes. Setelah Keny Mau ‘dirmapas’ Britama tahun lalu, kini pelatih Sandelwood, Paul Ngongo Billi sudah tak tahan lagi ketika Adrianus Adi dan Bambang Tokan ikut hengkang. Namun, apa mau dikata oleh Ngongo Billi, ketika Adi dan Bambang lebih memilih Britama.

Nama Britama adalah kualitas. Ketika sang kapten, Kristoforus Umbu Yogar, dan pelatihnya, Mathias Bisinglasi hadir di lapangan tidak ada satu pun yang bisa meragukan kemampuan mereka. Ferdy Pere, Thimos Hayon, Kiser Mbou, Ridwan Kamahi, Jimi Lebao, Pieter Kellan, dan lainnya bisa berbuat apa saja ketika bola ada di kakinya.

Namun, jangan bilang kalau mereka bisa mulus. Bukan saja dari PS Perselaya-Lamahala tetapi dari Mandiri FC. Pada Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2005, Mandiri menjegal Britama Kupang di semifinal. Pada Menpora Cup 2006 lalu, Mandiri juga mengalahkan Britama Kupang di perebutan tempat ketiga. Apakah Mandiri adalah penjegal Britama?

Jawabannya ada pada Lukman Hakim dan skuadnya. Mengaku memiliki strategi sederhana yang tidak dimiliki tim lainnya, Lukman Hakim lebih banyak mengandalkan pemain berpengalaman. Pieter Fomeni, Mujibu Rahman, Zulkifly Umar, Ismail, Ivan, Ronald Muchtar, Lambert Kadju, Atus dan lainnya adalah senior dalam sepakbola Kota Kupang. Stamina boleh kalah, namun mereka tahu bagaimana mencetak gol. "Kami selalu berusaha untuk memanfaatkan semua peluang menjadi gol. Kami akan bermain sebagai underdog karena kami tahu bahwa lawan-lawan kali ini sangat berkualitas," kata Lukman Hakim.

Satu tim di Grup D ini yang layak masuk hitungan adalah Putra Nagekeo. Dukungan Pemkab Nagekeo kepada tim ini tidak main-main. "Kami ingin Nagekeo selalu muncul dalam bidang apa saja. Kalah menang bukan persoalan, yang terutama adalah bagaimana memunculkan Nagekeo," kata Sekab Nagekeo, Elpi Parera.

Itu kata-kata seorang pejabat. Kehadiran Putra Nagekeo tidak bisa dilihat sebagai pelengkap. Felix Dando dan Helmon Liko adalah dedengkot dalam sepakbola NTT. Mereka tentuk sudah tahu apa yang harus dilakukannya untuk Putra Nagekeo. Samuel Dando, Thomas Gotha, Awin Soba, Mus Nanga, Maskur, Beny Wasa, Markus, Mikel, Mekos, Jaga, Lopez, Gusty, Bento, Kletus Ghabe, Tadeus Wala, Yolis Poro, Man Baker dan Daud Ndiwa akan menjadi andalan.

Berhitung tentang peluang lolos dari Grup D ini memang berat. Semua berkualitas. Di sini, keberuntungan dan strategi akan menjadi andalan. Ketika di grup lain ada tim yang lebih diunggulkan, untuk Grup D harus berhitung dulu sebelum menentukan unggulan. Satu yang harus diperhatikan adalah sportifitas. Kambing hitam jangan jadi alasan ketika kalah. Spekulasi boleh dilakukan. Kematangan pemain boleh jadi andalan, tetapi kemenangan akan menjadi mahal. Kita lihat saja. (sipri seko)

Tidak ada komentar:

SYALOM