BERITA UTAMA Sabtu: 22 Jul 2006 19:50
KEMENANGAN yang diraih PS Mandiri atas Juku Eja, Jumat (21/7/2006), membuat persaingan di grup C makin panas. Tak heran kalau pertandingan antara Bon Kota Adonara melawan Persado Oesao sore ini, Sabtu (22/7) di Stadion Oepoi bakal menarik. Target kemenangan adalah harga mati bagi kedua tim kalau masih ingin bertahan.
Bon Kota Adonara tidak bisa berhitung untung atau rugi dalam pertandingan ini. Satu poin yang dikantongi bisa membuat Hen Atamuan dkk tersingkir kalau gagal menaklukkan Persado Oesao. Persado Oesao pun demikian. Tiga poin yang dimilikinya bukan berarti mereka sudah aman, sehingga akan bermain aman melawan Adonara. Persado akan bertemu PS Mandiri yang juga mengincar kemenangan di pertandingan terakhirnya di grup C.
"Kami targetkan kemenangan dalam pertandingan ini agar bisa lolos ke delapan besar. Kami akan menurunkan semua pemain terbaik yang ada, dan mereka sudah siap melawan Oesao," ujar pelatih Bon Kota, Asril.
Kalau tekad ini yang ditanamkan Asril kepada anak-anak asuhannya, maka tontonan berkualitas akan mewarnai jalannya permainan. Dengan kualitas individu pemain yang berada di atas rata-rata, Bon Kota memang tengah menebar ancaman di turnamen ini. Namun mereka masih lemah dalam penyelesaianakhir. Dukungan dari lini kedua terutama dari sayap Adonara harus dimaksimalkan bila Mansyur dan Jumardi melakukan aksi sapu bersih. Di saat seperti ini, Asril harus berani mengambil spekulasi untuk mendorong Hen Atamuan ke depan. Pengalaman Hen Atamuan sebagai striker bisa digunakan untuk mencetak gol di saat para striker mandul.
Strategi sapu bersih bisa saja dipakai oleh Persado Oesao. Persado yang memiliki duet striker, Dino Lopes dan Niko yang memiliki kecepatan dan skill yang bagus tak akan canggung memainkan bola-bola panjang. Niko dan Dino memiliki kualitas untuk berani duel dengan lini belakang lawan. Satu lagi kelebihan Persado Oesao adalah bisa mencetak gol lewat tendangan-tendangan bola mati. Artinya, lini belakang Bon Kota tidak boleh melakukan pelanggaran dekat kotak 16 dan jangan terkecoh dengan pergerakan tanpa bola Dino atau Niko.
"Sama halnya dengan mereka, kami juga menginginkan kemenangan. Pertandingan ini akan menarik tapi kami tidak akan tertekan dengan suhu di dalam dan luar lapangan. Kami akan bermain lepas dan kalau bisa akan berusaha mencetak gol lebih dulu," ujar pelatih Persado, Ferdy Lape.
Ferdy Lape benar, bahwa suhu pertandingan luar dan dalam akan meninggi. Di dalam lapangan, duel hidup mati dua tim yang mengejar kemenangan akan disemaraki sorakan suporter fanatik kedua tim. "Kami tahu bahwa mereka memiliki suporter yang sangat fanatik, namun kami juga akan mendatangkan pendukung. Saya hanya berharap agar semangat fair play tetap dijunjung tinggi, dan kepada wasit untuk tidak terpengaruh dengan suhu permainan," ujar Ferdy Lape.
Kedua tim memasang target kemenangan. Bon Kota Adonara mewakili Perseftim Flores Timur, sedangkan Persado Oesaomengusung nama PS Kabupaten Kupang. Artinya, duel wakil dua kabupaten ini akan menghasilkan fanatisme dan ego mempertahankan kehormatan daerah. Satu yang harus diingat kedua tim adalah merebut poin menuju ambisi menggapai gelar juara. Siapa yang siap, dia pasti menang. Bermain tenang, konsentrasi penuh dan jangan lupa mencetak gol. (eko)
Kematangan Sandelwood
SANDELWOOD hadir kembali di Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2006 dengan motivasi baru. Jauh sebelum turnamen ini digelar, sang pelatih, Paul Ngongo Bili sudah menyatakan kesiapan timnya. Kemenangan yang diraih atas BNI 46 dalam pertandingan perdananya adalah bukti nyata.
Dalam penampilan pertamanya, Sandelwood memang terlihat belum begitu padu. Namun melawan SSB Tunas Muda, sore ini Sabtu (22/7) di Stadion Oepoi, mereka harus padu untuk menyiapkan stamina prima sepanjang pertandingan. Mengandalkan Bambang Tokan, Adrianus Adi, Marsi Ambotang, Hengky Lakinan dan Johni Manu, kekuatan Sandelwood terletak di lini tengah. Mereka juga memiliki Ancis Keraf yang sudah menemukan kembali ketajamannya.
"SSB Tunas Muda pasti mengincar kemenangan. Ini membuat mereka akan bermain penuh dan berusaha menekan kami. Kami akan berusaha untuk melayani permainan mereka dengan kekuatan yang ada untuk bisa meraih kemenangan," ujar kapten Sandelwood, Bambang Tokan.
Bambang Tokan mungkin benar. Kekalahan yang diderita SSB Tunas Muda dari Bahari FC memang sedikit mengecewakan duet pelatih Anton Kia dan Johni Lumba. Untuk itu, target kemenangan adalah mutlak, kalau tidak ingin tersingkir sebelum melakoni pertandingan terakhirnya. Nama besar yang dimilikiJohni Lumba dan Anton Kia nampaknya akan menjadi taruhan. Mengusung nama Sekolah Sepakbola (SSB), Tunas Muda harus menunjukkan skill lebih dari lawannya. Artinya, hasil dari latihan yang dilakukan selama ini harus dibuktikan dengan prestasi.
Bagi SSB Tunas Muda, faktor pelatih memang sangat menentukan. Secara kualitas, anak-anak SSB komplet di semua lini, baik pemain inti maupun cadangan. Namun emosi dan kematangan yang masih menjadi masalah. Hadirnya beberapa pemain senior, seperti Maksi Kami dan lainnya, harus dimanfaatkan untuk terus memberikan motivasi bagi pemain lainnya. Pasalnya, anak-anak SSB Tunas Muda sering kehilangan konsentrasi saat melawan tim dengan pertahanan yang cukup bagus. Kalau sudah demikian, mereka sering melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang tidak perlu.
Di sini strategi dan bimbingan dari pelatih sepanjang pertandingan yang terus dilakukan. Karena kalau dilepas, jangan harap bisa mengalahkan Sandelwood yang tentu bermain lepas. (eko)
Odus loloskan Britama SoE
GOL tunggal gelandang senior PS Britama SoE, Odus Piri ke gawang Pertamina FC di menit ke-54 dalam pertandingan di Stadion Oepoi-Kupang, Jumat (21/7), mengantar timnya ke perempatfinal turnamen sepakbola Dji Sam Soe-Pos Kupang 2006 dari Grup B. Britama SoE menyusul ‘saudaranya’ Britama Kupang yang lebih dulu lolos dari Grup A.
Britama SoE yang mengalahkan Rasta FC di pertandingan pertamanya mengantongi enam poin. Meski nantinya kalah dalam pertandingan terakhirnya dari QFC BTN, namun tidak berpengaruh untuk tiket perempatfinal. Pertamina sendiri dengan kekalahan ini memiliki peluang yang berat untuk lolos. Dengan satu poin miliknya, Pertamina harus mengalahkan Rasta FC yang sudah tersingkir, tapi dengan syarat gol yang banyak. Pasalnya, mereka hanya memiliki peluang kalau QFC (empat poin) kalah dari Britama SoE. Dan, kalau Britama dan QFC BTN bermain imbang, maka apapun hasil melawan Rasta, Pertamina tetap tersingkir.
Pertandingan antara Pertamina melawan Britama SoE berlangsung menarik. Turun dengan kekuatan penuh yang didukung puluhan suporter yang didatangkan dari SoE, anak-
anak Mathias Bisinglasi ini bermain cukup bagus. Spanduk bertuliskan ‘Britama SoE datang untuk menang’ yang dibentangkan di depan kursi pemain cadangan, nampaknya menjadi motivasi tersendiri bagi pemain-pemainnya.
Sementara Pertamina yang juga turun dengan komposisi penuhberusaha memainkan bola-bola panjang dengan mengandalkan kecepatan Antonio dan Tony Louis di depan. Namun, lini belakang Pertamina menjadi timpang menyusul ditariknya Romy yang cedera otot paha. Akibatnya, konsentrasi para gelandangnya untuk membantu serangan menjadi terganggu karena harus sering turun membantu pertahanan. Libero Pertamina, Lucio yang biasanya melakukan terobosan dari belakang, harus berkonsentrasi penuh untuk mengawal Juneidi Bana dan Apris Misa.
Memanfaatkan lebar lapangan, Britama SoE berusaha menyerang lewat Dedy Taniu dan Yostan Boymau. Odus dan Hendra yang sesekali membuka pergerakan beberapa kali terlihat melakukan spekulasi tendangan dari jauh. Meski beberapa peluang berhasil diciptakan kedua tim, namun hingga turun minum tidak ada yang bisa mencetak gol.
Di babak kedua, masuknya Alo Boro menggantikan Juneidi Bana berhasil menghidupkan tekanan-tekanan Britama SoE. Dedy Taniu yang didorong ke depan berduet dengan Apris Misa berhasil menekan pertahanan Lucio. Meski demikian, naluri gol yang tidak begitu bagus dari Dedy dan Apris membuat semua peluang yang diciptakan, baik lewat umpan Hendra, Nales maupun Odus dibuang percuma.
Di saat anak-anak Britama SoE kesulitan mencetak gol, Odus menunjukkan kematangannya sebagai pemain senior. Muncul dari lini kedua, Odus yang menyerang lewat sayap kanan melepas tendangan yang tidak bisa diantisipasi kiper Pertamina, Wily Dambu. Stadion Oepoi bergemuruh menyambut gol ini. Tempo permainan pun menjadi meningkat.
Pemain-pemain Pertamina yang merasa bisa mengimbangi Britama SoE melakukan serangan frontal dari semua lini.Dullah, Bram, Fathuda membuat Eman Soi dan Omris Boymau harus jatuh bangun menyelamatkan pertahanannya. Meski demikian, penampilan Imam Santoso yang cukup cemerlang, berhasil menggagalkan peluang Pertamina. Britama SoE juga memiliki satu peluang dari Odus, namun tendangannya masih melenceng di atas mistar gawang. Hingga wasit meniup pluit panjang, tidak ada tambahan gol yang tercipta.
Manajer Britama SoE, Adi Bisinglasi yang mengomentari hasil tersebut memuji penampilan pemain-pemainnya. Adi mengaku kalau sempat cemas melihat permainan Pertamina yang cukup bagus, namun motivasi lebih yang ditunjukkan timnya membuat kemenangan layak diraih.
"Saya sempat cemas melihat Pertamina yang bermain cukup bagus. Tapi saya juga memiliki keyakinan bahwa kami datang untuk memenangkan pertandi-ngan. Kunci kemenangan kami adalah pemain-pemain kami bermain sangat lepas dan memiliki motivasi yang tinggi untuk menang. Kami kini sudah di per-empatfinal dan siap menuju prestasi yang lebih besar," ujar Adi Bisinglasi. (eko)
Mandiri buka peluang
PESTA gol kembali terjadi di Stadion Oepoi, Jumat (21/7). Mandiri Kupang berhasil membantai PS Juku Eja 5-1. Hasil ini membuka peluang Mandiri untuk lolos ke perempatfinal. Bagi Juku Eja, meski belum tersingkir, namun peluang lolos sangat berat.
Hasil yang dicapai Bon Kota Adonara melawan Persado Oesao sore ini, Sabtu (22/7), akan sangat menentukan posisi Juku Eja. Apabila Persado yang memiliki poin tiga kalah, maka Abbas Bustan dkk masih memiliki peluang, tapi mereka harus menang besar atas Bon Adonara di pertandingan terakhirnya. Namun apabila Persado menang atau mengimbangi Bon Adonara maka Juku Eja akan langsung tersingkir.
Pertandingan antara Mandiri melawan Juku Eja di awal babak pertama pertandingan yang dipandu Yaya Huru, dibantu Ferdinand Takoy dan Stefanus Bria itu sempat berlangsung imbang. Meski tanpa kehadiran striker andalannya, Ilham, namun Juku Eja berhasil menekan pertahanan Mandiri lewat Devid. Terhitung dua peluang berhasil diperoleh Juku Eja di sepuluh menit pertama yang gagal dimanfaatkan.
PS Mandiri memiliki dua peluang gol lewat strikernya, Zulkifly Umar. Namun karena kurang tenang, Zulkifly selalu gagal mengeksekusi bola. Tidak ingin kecolongan di lini belakang, pelatih Mandiri, Pius Pake menarik Cristian Mozad dan memasukan Lambert Kadju. Amannya pertahanan menyusul masuknya Lambert membuat konsentrasi serangan Mandiri semakin bagus. Dan, gol yang ditunggu-tunggu pun datang.
Berawal dari umpan Abdul Muis, Hidayat melakukan solo run yang cukup cepat. Kerja sama satu dua dengan Zulkifly Umarberhasil mengecoh pertahanan Juku Eja. Tendangan Zulkifly masih bisa ditepis kiper Joefry, namun bola yang jatuh dekat Hidayat dengan mudah ditendang ke dalam gawang. Keunggulan Mandiri tidak bertahan lama, karena Zulkifly berhasil memecahkan kemandulannya dengan golnya empat menit kemudian. Kedudukan 2-0 untuk Mandiri bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua dengan sejumlah pergantian yang dilakukannya, Juku Eja sempat mendikte permainan Mandiri. Buktinya, mereka mampu memperkecil ketinggalan lewat gol indah Hasim menit ke-42. Gol itu sempat mengejutkan Mandiri. Habisnya stamina beberapa pemain utamanya membuat pergantian terus dilakukan. Dan, pergantian itu membuahkan hasil lewat tiga gol yang dicetak Zulkifly Umar, Ricko Jawa dan Lempe. (eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar