Jumat, 08 Agustus 2008

Menang atau tersingkir


MOTANG Rua dan AS Roma mengalami nasib yang sama dalam laga perdana. AS Roma kalah 0-2 dari Britama Kupang sedangkan Motang Rua kalah 0-1 dari Putra Samudera. Nasib buruk itu menjadikan pertemuan kedua tim ini, Kamis (20/7), merupakan partai hidup mati. Menang adalah harga mati atau kalah untuk tersingkir. Menegangkan sejak awal pertandingan membuat suhu pertandingan sore ini akan berbeda.

AS Roma merupakan klub ternama di Kota Kupang. Sejumlah pemain besar lahir dari klub asal Kuanino-Kupang ini. Hengkangnya sejumlah pilarnya ke klub lain memang membuat tim ini agak goyah. Namun Zet Adoe tidak mengultuskan kekuatan individu, tetapi kerjasama dalam tim. Artinya, AS Roma masih bisa menang dengan kekuatan sekarang. "Sepakbola adalah permainan tim, bukan milik individu tertentu. Saya sudah minta anak-anak untuk kerja sama, kompak dan tidak cepat menyerah. Kami akan mencuri poin kemenangan untuk mendapatkan peluang lolos," ujar Zeth Adoe.

Zeth mengaku buta dengan kekuatan Motang Rua. Zeth menganggap semua tim sama bagus dan setiap pertandingan yang dilakoni timnya dianggap partai final. "Kami tidak boleh terlena dengan meremehkan kekuatan lawan. Kami harus bermain dengan ciri khas kami, tanpa didikte oleh permainan lawan," ujar Zeth Adoe. Zeth yakin dengan kemampuan timnya. "Kami targetkan kemenangan. Saya pikir para suporter akan tetap mendukung kami,"tambahnya.

Bagaimana dengan Motang Rua. Pelatih Ferry Cangkung pasti meminta para pemainnya bermain lebih ngotot terutama dalam penyelesaian akhir. Ferry dan tim asuhannya sangat paham dengan strategi dan kualitas lawannya. Dia sudah menyiapkan Hyero dan Atus untuk mengganggu konsentrasi Ferry Awang dan Jose Fatima di lini pertahanan AS Roma.

"Ini adalah partai hidup mati. Meski lawan sangat kuat, namun kemenangan harus kami rebut. Kami akan berusaha mengeluarkan semua kemampuan terbaik kami," ujar Ferry Cangkung.

Sadar kalau lawannya memiliki pemain-pemain lini kedua seperti Oncil, Yus Ressi, Roby dan Hasim yang bisa mencetak gol dari jauh, Ferry akan meminta pemainnya untuk mematikan mereka sebelum mencapai kotak 16 meter. Bermain aman untuk memaksa AS Roma tertekan. Di saat itulah, Motang Rua akan menyerang balik lewat kecepatan Hyero dan Atus.

Permainan terbuka pasti diragakan AS Roma. Mengandalkan Yus sebagai pengatur serangan mereka harus mencetak gol sejak dini. Pasalnya, pemain-pemain AS Roma akan kehilangan daya juang jika berkali-kali sulit memecah kebuntuan timnya. Faktor ini tentunya sudah diantisipasi Zeth Adoe dan Goerge Nafi. Yang pasti peluang kedua tim untuk memenangkan pertandingan adalah seimbang. Bedanya, AS Roma yang akan mengandalkan kekompakan tim dan faktor pelatih bertangan dingin bisa menang kalau lebih dulu mencetak gol. Sebaliknya Motang Rua meski memiliki semangat juang yang tinggi, namun sering kesulitan dalam mencetak gol. (eko)

Beban QFC BTN

KIPRAH runner-up turnamen sepakbola Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2005, QFC BTN belum memuaskan penggemarnya. Dalam laga perdana melawan Pertamina, QFC BTN ditahan imbang 1-1. Karena itu kemenangan atas Rasta FC merupakan target satu-satunya tim asal Kolhua itu dalam pertandingan, Kamis (20/7) ini. Target ini bisa menjadi beban mental jika tidak dikelola secara baik.

Kalah 0-1 dari Britama SoE bukan berarti Rasta bermain buruk. Keyakinan untuk bersaing masih ada dalam diri Deny Benggu dkk sehingga pertandingan sore ini diprediksi berlangsung ketat. QFC BTN memiliki kelebihan dalam hal kekompakan. Tim dengan nama lengkap Qanasex FC yang didirikan Lisnahan bersaudara sejak 1997 ini sudah memperlihatkannya saat melawan Pertamina.

Meski demikian, sang pelatih Novrianto Lisnahan tidak ingin diposisikan sebagai tim unggulan. Lisnahan sadar kalau lawan-lawannya di Grup B sangat berkualitas. "Kami hanya ingin bermain dengan baik tanpa dibebani target. Kemenangan adalah impian semua tim, namun kami juga harus sadar dengan kekuatan yang ada. Prinsip kami kemenangan harus direbut secara sportif," ujar Lisnahan.

Dengan pola klasik 4-4-2, Lisnahan masih mengandalkan Hendrik dan Vicky untuk mendobrak pertahanan Rasta. Kedua striker ini akan dilayani Fajar, Eky, Oleng dan Life dari tengah. Sementara di belakang, Pe’u dan Leo akan saling mengisi untuk memudahkan Dody menangkap bola bersih. Di sinilah kekuatan QFC. Kiper Dody Lisnahan hanya bisa ditaklukkan kalau lawan bisa menciptakan kemelut di depan gawangnya. Itulah pekerjaan rumah Ferry Gago. Mengandalkan pemain senior Dedy Benggu, Rasta memiliki peluang itu. Namun, Hengky Patiwel harus mendapat dukungan dari rekan-rekannya. Kalau Hengky bekerja sendirian, ia akan mudah dibendung lawan dan tak akan menghasilkan umpan matang buat Deny atau Lorens Lay.

Duel ini akan berlangsung menarik. Di saat anak-anak Rasta ingin merebut poin agar membuka peluangnya lolos ke delapan besar, mereka tidak hanya berhadapan dengan pemain QFC tetapi juga penontonnya. Fanatisme suporter QFC adalah kekuatan lain dari pasukan Lisnahan. (eko)


Hujan gol di Oepoi

PACEKLIK gol turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup 2006 berakhir pada hari kelima, Rabu (19/7). Pertandingan kedua Grup A antara PS Britama Kupang melawan Putra Samudera melahirkan hujan gol di Stadion Oepoi-Kupang. Tercatat tujuh gol berhasil dicetak kedua tim saat Britama Kupang menang tipis 4-3 atas Putra Samudera.

Empat gol Britama Kupang dipersembahkan Primus Sivelmus, Jimi Lebao, Hendra Takunawa dan Ferdy Pere, sedangkan Putra Samudera mencetak dua gol lewat Jefry Dethan dan Oscar. Satu gol Putra Samudera lainnya adalah gol bunuh diri pemain belakang Britama Kupang, Kiser Mbou.

Britama Kupang kini memimpin klasemen Grup A dengan enam poin dan secara obyektif pasti lolos ke perempatfinal karena hanya butuh hasil seri melawan Motang Rua Manggarai dalam pertandingan terakhir. Putra Samudera dengan koleksi tiga poin masih berpeluang lolos ke perempatfinal. Syaratnya mengalahkan AS Roma dalam pertandingan terakhir. Kemenangan Britama Kupang juga berpengaruh pada pertandingan antara AS Roma melawan PS Motang Rua Manggarai, Kamis (20/7) ini.

Meski menurunkan komposisi tim yang agak berbeda dengan pertandingan pertama melawan AS Roma, pasukan Helmon Liko tetap kompak. Castello, Keny dan Zola yang diturunkan lebih dulu memainkan perannya dengan baik. Meski demikian, serangan yang dibangun melalui Keny dan Zola lebih banyak berputar-putar di tengah lapangan.

Hal itu memaksa striker Hendra Takunawa turun menjemput bola dari lini kedua. Hendra berperan sebagai penyerang lubang yang menopang Primus. Primus berhasil membuka gol untuk Britama menit ke-23. Dua menit kemudian, giliran Jimi Lebao yang mencetak gol memanfaatkan kemelut di depan gawang Maksi Boboy. Kedudukan 2-0 untuk Britama Kupang bertahan hingga turun minum.

Pertandingan seru berlangsung selama babak kedua dengan terciptanya lima gol. Ketika babak kedua baru berjalan satu menit, Putra Samudera berhasil memperkecil ketinggalannya. Berawal dari serangan balik Dedy Dethan, Jefry Dethan berhasil melewati hadangan lini belakang Britama. Saat Jefry hendak melakukan eksekusi, pemain Britama, Tupong menjegalnya dari belakang. Wasit, Yaya Huru langsung menunjuk titik penalti. Oscar Patty yang menjadi algojo berhasil menaklukkan kiper Ridwan Kamahi. Gol ini meningkatkan tempo permainan dan motivasi bertanding Putra Samudera.

Tak ingin terkejar keunggulannya, Helmon Liko memasukkan Petrus Kellen, Ferdy Perre, Umbu Yogar, Victor Kapitan dan Kiser Mbou menggantikan Keny, JimiLebao, Tupong, Zola dan Castello Branco. Hasilnya luar biasa. Dua gol dicetak Britama melalui Hendra Takunawa dari titik penalti menit ke-42 dan Ferdy Pere dua menit kemudian. Tertinggal 1-4, anak-anak Putra Samudera menyerang secara total. Para pemain berani melepaskan tembakan langsung dari lini kedua.

Jefry Dethan berhasil mencetak gol keduanya dalam turnamen ini lewat aksi individu yang cukup bagus pada menit ke-52. Semangat pantang menyerah pemain-pemain Putra Samudera ini patut diacungi jempol. Tekanan beruntun membuat lini belakang Britama kewalahan. Malapetaka terjadi pada menit ke-55. Bermaksud menghalau bola, sundulan Kiser Mbou justru menjebol gawang sendiri. Kedudukan 3-4 untuk Britama.

Sadar kalau lawannya juga mengincar kemenangan, Britama mulai memainkan bola. Umbu Yoga yang baru sembuh dari cedera otot betis berusaha memotivasi rekan-rekannya. Satu tendangan Umbu Yogar menit ke-60 melewati mistar gawang. Begitupun usaha Primus lima menit menjelang pertandingan berakhir. Hingga wasit meniup peluit panjang, kedudukan 4-3 untuk Britama Kupang tidak berubah. Umbu Yogar mengatakan timnya sudah bermain maksimal. Umbu mengakaui kalau timnya sempat terlena dengan keunggulannya. Dia juga salut kepada pemain Putra Samudera yang menunjukkan daya juang luar biasa. (eko)


Tunas Muda mengecewakan

SEMPAT diunggulkan memenangkan pertandingan, penampilan perdana klub SSB Tunas Muda mengecewakan saat melawan PS Bahari Namosain di Stadion Oepoi-Kupang, Rabu (19/7). SSB Tunas Muda ditaklukkan Bahari Namosain 1-0 lewat gol tunggal Ibo lima menit menjelang pertandingan berakhir.

Dalam pertandingan yang dipandu wasit Alberth Lisnahan dibantu Herman Willa dan Stefanus Bria itu, Tunas Muda sebenarnya lebih mendominasi jalannya pertandingan. Sebaliknya Bahari Namosain bermain tidak maksimal. Namun, tim asuhan Muhammad Bil Afif tersebut lebih berpengalaman dan mampu memanfaatkan peluang yang sangat minim menjadi gol.

Alur bola yang dimainkan kedua tim sekadar berputar-putar di luar lini kedua. Penguasaan bola berada di kaki para pemain SSB Tunas Mudah. Namun instruksi-instruksi yang diberikan duet pelatih, Johni Lumba dan Anton Kia dari pinggir lapangan tidak dijalankan dengan baik. Steven Pake yang menjadi penghubung antar-lini kurang berani membuka ruang lewat sayap. Meski didukung Egi dan Ardy, Steven kurang ngotot dalam mendobrak jantung pertahanan Bahari yang cukup rapi. Kurangnya suplai bola matang membuat striker SSB Tunas Muda, Maksi Kami jarang mendapat ruang tembak ideal di mulut gawang. Maksi Kami dalam pertandingan ini mendapat pengawalan ketat. Begitu menguasai bola, dua atau tiga pemain Bahari langsung menempelnya sehingga dia kesulitan untuk berkelit. Umpan-umpan terobosan yang sering dilepas David Pramono dan Ardy pun mudah dibaca Alimin yang sangattenang mengkoordinir pertahanannya.

Anak-anak Bahari Namosain juga tidak bagus dalam menyusun serangan. Meski di lini tengah, Mujibu, Pablo dan Rahman menguasai bola, namun begitu umpan dilepas, lini depan Namosain selalu terlambat menyambutnya. Akibatnya, mereka kesulitan mendapatkan peluang matang menjebol gawang Andre Lessa. Kejadian seperti ini berlanjut hingga pertengahan babak kedua.

Johni Lumba dan Anton Kia melakukan sejumlah pergantian. Egi, Alderon, Ridwan dan Kadar diganti Ordus, Pinto, Thomas dan Hans. Namun pergantian SSB Tunas Muda tidak efektif dibandingkan dengan Bahari. Masuknya Den Sogen, Ibo dan Nandar ternyata membawa keberuntungan. Bahari mencetak gol kemenangan lima menit menjelang bubar.

Pelatih Bahari Namosain, Muhammad Bil Afif, mengatakan puas dengan hasil yang diraih timnya. Afif mengakui kalau SSB Tunas Muda bermain lebih baik tapi mereka pantas menang. "Kami sudah mempersiapkan kemenangan ini dan akan kami evaluasi untuk pertandingan mendatang," ujarnya. (eko)

Tidak ada komentar:

SYALOM