Dengan empat poin yang dikantonginya, Mandiri FC tampil sebagai runner-up Grup C. AS Roma yang mengumpulkan poin sempurna jadi juara Grup B. Perempaftinal antara Mandiri melawan AS Roma akan berlangsung, Jumat (6/7/2007).
Lolosnya Mandiri melalui pertandingan yang ketat. Melawan Putra Nagekeo yang butuh tiga poin untuk lolos, Mandiri tidak bisa bermain lepas. Bahkan sepanjang babak kedua, Mandiri selalu berada di bawah tekanan Nagekeo. Tim asuhan Felix Dando dan Helmon Liko begitu mendominasi jalannya pertandingan.
Meski demikian, upaya-upaya me-reka selalu kandas di lini belakang Mandiri yang dikoordinir Lambert Kadju dan Alimin. Selain itu, kiper Mandiri, Ronald Muchtar membuat penyelamatan gemilang sehingga menggagalkan semua peluang emas Nagekeo.
Nagekeo unggul lebih dulu pada menit ke-20. Pemain senior Klethus Gabhe lewat akselerasinya berhasil menaklukkan Ronald. Gol itu mengejutkan anak-anak Mandiri. Tak ingin kecolongan, Pelatih Mandiri, Lukman Hakim langsung menarik tiga pemain, Ones, Ngurah dan Thomas untuk memasukkanJacky, Beni dan Pieter. Strategi ini cukup manjur. Terbukti serangan-serangan mereka lebih bertenaga untuk menekan pertahanan Nagekeo.
Akhirnya pada masa injury time babak pertama, Pieter Fomeni berha-sil menyamakan kedudukan. Terjadinya gol balasan itu berawal dari kesalahan pemain bertahan Nagekeo, Us Dhiu. Us Dhiu yang menguasai bola sengaja menjegal kaki pemain Mandiri, Atus. Dan, Pieter yang menjadi algojo melepaskan tendangan ke tiang jauh yang tidak ditangkap sempurna kiper Nagekeo, Hans Dore.
Di babak kedua, suhu permainan sempat memanas. Target kemenangan membuat Putra Nagekeo tiada henti menggempur pertahanan Mandiri. Pertandingan cenderung keras dan terjadi sejumlah pelanggaran. Beberapa pemain di antaranya, bahkan nyaris berkelahi. Beruntung ketegangan itu bisa didinginkan sehingga tidak ada kericuhan berkelanjutan.Suasana pertandingan menjadi kurang elok ditonton.
Putra Nagekeo sebenarnya memperoleh sedikitnya tiga peluang emas pada babak kedua. Dua tembakan dan satu sundulan nyaris menjebol gawang Mandiri. Dalam suatu kesempatan, pemain depan Nagekeo tinggal menghadapi gawang yang terbuka lebar, tetapi bola yang diceplos tidak mengarah ke mulut gawang. Skor imbang 1-1 bertahan hingga wasit Idris Boli meniup pluit panjang. (eko)
Celebes Makassar tersingkir
PERJUANGAN PS Celebes Makassar untuk meraih satu tiket perempatfinal dari Grup B berakhir sudah. Celebes kalah 0-3 melawan AS Roma dalam pertandingan di Stadion Oepoi-Kupang, Rabu (4/7/2007).
Selama babak penyisihan grup, Celebes meraih tiga poin hasil satu kemenangan atas PS Golewa dan dua kali kalah dari Bon Kota Adonara dan AS Roma. AS Roma tampil sempurna dengan sembilan poin dari tiga kemenangan. Tidak hanya itu, AS Roma hingga saat ini juga menjadi tim tersubur dengan mencetak sebelas gol. Striker Decky Kadja menjadi top skorer sementara dengan empat gol.
Pelatih AS Roma, Zeth Adoe tidak ingin kehilangan muka dari pertandingan ini. Meski sudah pasti lolos, namun dia tetap menurunkan skuad utama. Buktinya, baru satu menit pertandingan berjalan, Oncil Detaq membuka keunggulan AS Roma. Gol ini berawal dari serangan cepat yang dirancang Jimi Hosana. Umpan terobosan yang tidak disangka lini belakang Celebes langsung disambut Oncil yang melepaskan tendangan lob ke sudut jauh. Kiper Celebes, Jufri, yang terlanjur maju tidak bisa menjangkau bola.
Setelah gol ini, Celebes sebenarnya mampu mengimbangi permainan AS Roma. Permainan ngotot anak-anak asuhan Hamril Warsita dan Rudi memaksa pemain depan AS Roma untuk turun membantu pertahanan. AS Roma lebih banyak mengandalkan serangan balik dengan memanfaatkan kecepatan Oncil, Erens, Decky dan Yus. Hingga turun minum tidak ada tambahan gol.
Babak kedua berjalan 15 menit saat Zeth Adoe mena-rik Oncil, Hasim dan Jimi untuk memasukkan Kesa, Johni dan Okto. Baru satu menit masuk, Kesa mencetak gol kedua AS Roma lewat tendangan first time indah. Beberapa saat kemudian, giliran Okto yang mencetak gol ketiga AS Roma.
Zeth Adoe mengatakan, seharusnya AS Roma mencetak lebih dari tiga gol, namun banyak peluang yang disia-siakan. (eko)
Komitmen Dji Sam Soe untuk sepakbola
HASIL yang maksimal tidak serta merta dicapai. Butuh pengorbanan dan waktu yang lama. Sama halnya dengan menggelar turnamen sepakbola. Untuk mendapatkan pemain yang berkualitas, turnamen harus digelar secara kontinyu.
Dji Sam Soe sebagai sponsor utama turnamen sepakbola Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup memiliki komitmen untuk secara rutin menggelar turnamen sepakbola. Komitmen itu diungkapkan Regional Marketing Manager Bali dan Nusa Tenggara, PT HM Sampoerna Tbk, Tiarso Widodo di sela-sela menonton pertandingan antara AS Roma melawan Celebes Makassar di Stadion Oepoi-Kupang, Rabu (4/7/2007).
Menurut Widodo, tujuan Dji Sam Soe untuk menggelar turnamen di Kupang untuk menggairahkan sepakbola NTT. NTT, kata Widodo, sebenarnya memiliki talenta pemain bola yang sangat potensial, namun mereka belum diasah secara benar melalui kompetisi reguler.
"Dji Sam Soe dan sponsor pendukungnya ingin agar suatu saat nanti sepakbola NTT bisa berbicara di tingkat nasional. Potensi untuk itu ada. Baik pemain maupun penonton sangat mendukung. Tapi untuk mencapai target itu tidak langsung jadi. Menggelar turnamen pun tidak bisa hanya sekali, tapi harus secara kontinyu," demikian Widodo.
Widodo yang bersama timnya datang dari Denpasar-Bali untuk menyaksikan langsung jalannya turnamen ini, mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, ada trend peningkatan prestasi dalam sepakbola NTT. Khusus untuk turnamen Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup saja, kata Widodo, kualitas tim pesertadari tiga kali penyelenggaraan mengalami peningkatan.
"Ada trend peningkatan prestasi. Kalau tahun ini sudah ada peningkatan, maka saya harapkan tahun depan lebih bagus lagi. Kita semua berharap agar sepakbola NTT terus berkembang," ujarnya. Widodo mengajak seluruh masyarakat dan sponsor pendukung di NTT tetap mendukung pembinaan sepakbola. (eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar