Jumat, 08 Agustus 2008

Mandiri lebih beruntung


SEPERTI diprediksikan, duel babak semifinal Dji Sam Soe-Pos Kupang Cup antara PS Britama melawan Mandiri FC berlangsung ketat, menarik dan menghibur penonton. Pertemuan dua tim berkualitas tinggi di Stadion Oepoi-Kupang, Senin (5/9/2005) petang itu berlangsung ketat selama 120 menit dengan skor 1-1. Tetapi akhirnya Mandiri FC lebih beruntung. Mereka menang adu penalti 5-4.

Di babak final, Kamis (8/9/2005), Mandiri FC akan melawan pemenang laga QFC BTN vs Sandelwood, Selasa (6/9/2005). Sedangkan Britama akan memperebutkan juara ketiga melawan tim yang kalah petang nanti.

Pertandingan Britama melawan Mandiri berlangsung dalam tempo tinggi dan keras. Namun pada menit-menit awal, kedua tim terkesan bermain ekstra hati-hati. Serangan yang dibangun tidak terburu-buru, lebih mengandalkan umpan terobosan dari tengah. Para pemain belakang mengamankan daerahnya dengan menendang bola sejauh mungkin dari area gawang.

Striker Mandiri, Zulkifly Umar sempat mengejutkan pemain Britama dengan gol cepatnya ketika pertandingan baru berjalan empat menit. Namun, gol tersebut dianulir Wasit Alberth Lisnahan karena Zulkifly terlebih dahulu melakukan pelanggaran terhadap libero Britama, Ibrahim Tupong. Keputusan Lisnahan sempat diprotes para pemain Mandiri namun wasit tetap pada keputusannya.

Pertandingan selanjutnya yang disaksikan sekitar 2.500 penonton tersebut berlangsung ketat dan keras. Begitu tingginya suhu pertandingan membuat sejumlah pemain sempat bersitegang setelah berbenturan fisik saat memperebutkan bola.

Hendra Takunama membuat Britama lebih dulu unggul lewat golnya pada menit ke-35. Memanfaatkan kemelut di depan gawang, Hendra yang mendapat bola mental dari Lambert Kadju dengan mudah menaklukkan kiper Mandiri, Ronald Mukhtar. Keunggulan 1-0 untuk Mandiri bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, pertandingan yang dipimpin wasit Alberth Lisnahan dibantu Yaya Huru dan Ferdy Takoy tersebut tetap memikat. Sorak-sorai pendukung kedua tim terus membahana sepanjang pertandingan.

Striker Mandiri, Zulkifly Umar dan Fanus Patipelohi tercatattiga kali mendapat peluang emas yang gagal dimanfaatkan. Namun, stoper Mandiri, Us, berhasil menyelamatkan timnya dengan gol yang dicetak pada menit ke-79. Lima menit setelah gol balasan Mandiri, sebuah tendangan lambung Jimi Lebao kurang sempurna dipetik Ronald Mukthar. Bola yang jatuh terlihat melewati garis, namun wasit Lisnahan tetap menginstruksikan pertandingan dilanjutkan. Hal tersebut sempat menyulut protes pemain dan ofisial Britama. Mereka menilai bola tendangan Jimi Lebao sudah melewati garis gawang, namun Lisnahan tetap pada keputusannya bahwa bola belum masuk.

Hingga akhir pertandingan kedudukan tetap 1-1. Begitupun saat perpanjangan waktu 2x15 menit tidak ada lagi gol yang tercipta. Saat adu penalti, Jimi Lebao dan Yohanes Ie gagal mengeksekusi bola untuk Britama dan hanya Kristoforus Umbu Yogar, Hendra Takunama, Odus Piri dan Victor Kapitan yang berhasil. Sementara dari Mandiri, selain Lambert Kadju yang gagal, Pieter Fomeni, Nelson Sula, Mad Ivan, Fanus Patipelohi dan Zulkifly Umar sukses jadi algojo.

Dalam pertandingan ini, Wasir Alberth Lisnahan memberikan kartu kuning untuk kapten Mandiri, Lambert Kadju serta dua pemain Britama, Imam Santoso dan Hendra Takunama. Lambert Kadju sudah dua kali menerima kartu kuning sehingga akan absen pada partai final.

Manajer Mandiri FC, Frangky Amalo yang ditemui usai pertandingan tidak bisa mengembunyikan kegembiraannya. "Anak-anak bermain sangat bagus. Mereka menempatkan diri sebagai underdog, sehingga bermain lepas namun dengan motivasi tinggi," ujar Amalo.

Amalo mengakui kalau PS Britama memiliki pemain-pemain dengan kualitas tinggi, namun fakta pertandingan menunjukkan bahwa Mandiri bisa mengimbangi mereka dan menang adu penalti. "Pemain-pemain kami siap kalah dan menang. Jadi kami bermain tanpa beban," kata Amalo. (eko)

Tidak ada komentar:

SYALOM