ATLET atletik Nusa Tenggara Timur (NTT), Ferry Subnaefu kembali mengukir prestasi internasional. Pada kejuaraan lari maraton Singapura Open yang berlangsung di Singapura, Minggu (5/12), Ferry masuk urutan ketiga dan berhak atas medali perunggu. Kepada Pos Kupang melalui telepon, Senin (6/12), Ferry mengatakan juara pertama direbut pelari Kenya dan kedua pelari Amerika Serikat (AS).
Catatan waktu yang dibuat Ferry adalah 84 menit. Catatan waktu tersebut, menurut Ferry, jauh di bawah rekor yang dipegangnya. "Saya memang kesulitan. Atlet yang dilepas jumlahnya ribuan orang karena selain marathon juga ada semi marathon (21 km) dan 10 km. Atlet yang banyak menyulitkan saya untuk bisa maju ke depan, sementara saya berada di posisi start belakang," ungkap Ferry.
Ferry mengatakan rasa bangganya atas prestasi yang diperoleh tersebut meski persiapannya tidak begitu bagus. "Setelah PON XVI saya praktis istirahat total. Baru dua minggu terakhir kembali latihan. Jadi saya bersyukur bisa juara," ujar Ferry.
Menurut Ferry, dua pelari marathon Indonesia lainnya yakni Erni Ulatningsih (Jawa Tengah) dan I Gde Karangasem (Jateng) gagal meraih juara. Sementara untuk nomor semi marathon, juara pertama, kedua dan ketiga semuanya direbut atlet Indonesia. Menurut Ferry, juara pertama direbut Noce (Jawa Tengah), Wahab (NTB) dan Yehusa dari Propinsi Bangka Belitung.
Ferry menambahkan bahwa usai mengikuti Singapura Open, dirinya langsung menuju ke Surabaya untuk mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) ASEAN. Menurut Ferry, Selasa (7/12) ini, ia akan mulai berlomba di nomor 5.000 meter. Ditanya mengenai kesiapannya untuk nomor tersebut Ferry mengaku tidak ada masalah.
"Ini memang bukan nomor spesialisasi saya, tetapi atlet yang ikut POM kan belum tentu atlet nasional di daerahnya. Jadi saya masih memiliki keyakinan untuk bisa bersaing," ujarnya. Hari ini atlet putri NTT lainnya, Oliva Sadi juga akan berlomba di nomor 800 meter. (eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar