KABUPATEN Kupang keluar sebagai juara umum Pekan Olahraga Daerah (Porda) NTT 2006 yang berlangsung di Kupang tanggal 9-15 September 2006. Hingga pertandingan 12 cabang olahraga berakhir, Jumat (15/9/2006) malam, Kabupaten Kupang mengumpulkan 47 medali emas, 30 perak dan 24 perunggu.
Kota Kupang berada di urutan kedua dengan koleksi 39 emas, 30 perak dan 20 perunggu. Kesuksesan Kabupaten Kupang tidak terlepas dari kesuksesan atlet-atletnya menjadi juara umum di cabang kempo, pencaksilat, bolavoli, atletik, sepaktakraw, tenis meja dan catur. Kota Kupang yang berada di posisi kedua hanya menguasai cabang tenis lapangan, tinju dan taekwondo. Cabang bulutangkis menjadi milik Manggarai Barat, sementara Belu menguasai cabang karate. Kabupaten Ende berada di urutan kelima dengan koleksi 8 emas, 11 perak dan 10 perunggu.
Porda NTT 2006 yang diikuti sekitar 2.500 atlet dari ofisial dari 16 kabupaten/kota se-Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Drs. Frans Lebu Raya di Stadion Oepoi-Kupang, Jumat (15/9) petang. Hadir dalam acara penutupan tersebut, Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Kapolda NTT Brigjen (Pol) RB Sadarum, Ketua Umum Panitia Porda NTT 2006, Drs. Umbu Saga Anakaka, Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandes, pimpinan kontingen 16 kabupaten/kota serta undangan lainnya.
Upacara penutupan diawali defile atlet dan ofisial dari 12 cabang olahraga yang dipertandingkan dan dilombakan selama Porda NTT 2006. Jika pada upacara pembukaan, defile peserta berasal dari masing-masing kabupaten/kota, maka saat penutupan para atlet berbaur menjadi satu di cabangnya. Defile yang dipandu drum band SMUK Giovanni Kupang diawali para atlet dari cabang atletik disusul bolavoli, bulutangkis, catur, kempo, karate, pencaksilat, sepaktakraw, tinju, taekwondo, tenis meja dan tenis lapangan. Pada saat berlangsung upacara penutupan di Stadion Oepoi, dua cabang masih menggelar pertandingan yaitu cabang pencaksilat di Aula Komodo dan cabang tinju di GOR Flobamora. Pertandingan final cabang pencaksilat bahkan baru berakhir sekitar pukul 01.00 Wita, Sabtu (16/9).
Ketua Umum Panitia Porda NTT 2006, Drs. Umbu Saga Anakaka dalam laporannya menyatakan Porda 2006 berlangsung sukses dan terjadi peningkatan prestasi pada hampir semua cabang olahraga yang dipertandingkan. "Semua kontingen peserta memperoleh medali. Hal ini menggembirakan dan karena setiap daerah berlomba-lomba memacu prestasinya," kata Anakaka.
Umbu Saga Anakaka mengakui ada kekurangan atau keterbatasan selama berlangsungnya Porda NTT 2006. "Atas kekurangan tersebut kami dari panitia mohon maaf. Semoga kita berjumpa lagi di Porda NTT tahun 2010," kata Anakaka.
Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dalam sambutannya sebelum menutup pesta olahraga multieven terbesar di NTT tersebut mengucapkan terima kasih 16 kontingen yang berpartisipasi dalam Porda 2006. "Terima kasih kepada KONI NTT serta KONI 16 kabupaten/kota beserta seluruh jajarannnya. Juga kepada panitia pelaksana dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini Porda NTT 2006 bisa berjalan sukses karena kerja sama kita semua dalam semangat persahabatan yang merupakan warisan terbesar olahraga," kata Lebu Raya.
Wagub mengucapkan selamat kepada para atlet yang meraih prestasi terbaik sambil mengingatkan agar mereka tidak terlena dengan prestasi yang ada. Mereka hendaknya tetap giat berlatih untuk even yang lebih tinggi dan terutama persiapan ke pra PON tahun depan dan PON 2008 di Kalimantan Timur. "Yang gagal pun perlu bersyukur dan jangan kecewa. Seorang atlet bisa belajar dari kegagalannya untuk memperbaiki diri di masa mendatang," ujarnya.
Puncak dari acara penutupan Porda NTT 2006 adalah menari ja’i bersama. Tarian tradisional asal Kabupaten Ngada yang sedang populer di kalangan masyarakat NTT tersebut menghangatkan suasana di Stadion Oepoi Kupang. Suasana makin meriah ketika Wagub Frans Lebu Raya bersama Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon L Foenay, Kapolda NTT, Ketua Umum Panitia Porda, Drs. Umbu Saga Anakaka serta undangan lainnya bergabung dalam tarian ja’i dengan seluruh atlet dari 12 cabang olahraga. (eko/osi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar